"KPR FLPP lebih mempermudah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk membeli rumah yang dibangun pengembang," kata Dedi Anyar, pengembang dari PT Sentrad Naluri Kreasi dalam keterangan persnya, Selasa (30/10).
Saat ini, lanjutnya, PT Sentrad tengah membangun perumahan Rancak Ekek Permai 2. Perumahan yang lokasinya di Bandung tersebut akan dibangun sekitar 3.500 rumah sejahtera tapak di atas lahan seluas 35 hektare (ha).
“Target pembangunan rumah per tahun sekitar 400 unit. Mudah-mudahan dengan KPR FLPP dari Kemenpera penjualan rumah sejahtera tapak di daerah termasuk Bandung bisa lebih meningkat lagi. Apalagi masih banyak masyarakat yang memerlukan rumah murah dan terjangkau,” ujarnya.
Ditambahkannya, tipe rumah yang dikembangkan pengembang, mengikuti UU Kawasan Perumahan dan Permukiman yaitu lain tipe 36. Harga rumah yang dijual berkisar antara Rp68 juta hingga Rp69 juta. "Ada 150 unit rumah telah mendapat subsidi dari Kemenpera. Selain itu kami juga menerima bantuan Dana Alokasi Khusus Perumahan tahun 2012 untuk pembangunan pompa air satu unit, jalan, saluran air dan penerangan jalan umum dari Kemenpera," terangnya.
Dengan KPR FLPP, MBR hanya mengangsur Rp650 ribu per bulan selama 10 tahun dan 15 tahun sekitar Rp560 ribu.
Hal senada disampaikan pengembang dari PT Puteraco, Sutisna. Menurut pengembang perumahan Pondok Permai Lestari di Bandung Timur tersebut, KPR FLPP akan sangat membantu para buruh yang berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah layak huni. Apalagi lokasi perumahan yang dibangun saat ini berdekatan dengan beberapa pabrik tekstil dan garmen sehingga banyak buruh-buruh yang ingin tinggal dengan tempat kerjanya.
“Kami berencana membangun sekitar 700 unit rumah tipe 36/60 dan tipe 38/72 di atas lahan seluas 8 ha. Saat ini telah terbangun sekitar 550 rumah,” tandasnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Temui Warga Batak, Dahlan Janji Garap Infrastruktur Sumut
Redaktur : Tim Redaksi