Optimisme Pebisnis Menurun Pada Triwulan Pertama

Selasa, 07 Februari 2017 – 10:41 WIB
BPS. FOTO: JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, indeks tendensi bisnis (ITB) pada triwulan I tahun ini diproyeksikan sebesar 105,81.

ITB merupakan salah satu indikator pengukur optimisme pengusaha.

BACA JUGA: Dulu Kuli Bangunan, Sekarang jadi Bos

Menurut Kepala BPS Kecuk Suhariyanto, nilai ITB tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 106,70.

Artinya, optimisme para pebisnis pada triwulan pertama tahun ini diproyeksikan menurun.

BACA JUGA: Berawal dari Kisah Anjing Pelacak Mengendus di Bandara

Kecuk mengatakan, seluruh lapangan usaha pada triwulan pertama diperkirakan menyentuh indeks di atas seratus atau menunjukkan masih adanya optimisme.

Lapangan usaha pertambangan dan penggalian relatif stagnan dengan nilai ITB 100,94.

Peningkatan kondisi bisnis tertinggi diprediksi terjadi pada sektor usaha realestat dengan nilai ITB 111,20.

Kemudian, ada sektor usaha jasa perusahaan dengan ITB 110,49 serta sektor usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial dengan ITB 110,33.

”Sementara peningkatan kondisi bisnis terendah terjadi pada lapangan usaha konstruksi dengan ITB sebesar 103,39. Yang cukup rendah lainnya adalah lapangan usaha jasa pendidikan dengan ITB 104,09 serta sektor usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib dengan ITB 104,35,” ujarnya.

Kecuk menguraikan, perkiraan kondisi bisnis pada triwulan pertama itu tecermin dari seluruh variabel pembentuknya.

Yakni, order dalam negeri, order luar negeri, harga jual produk, dan order barang input.

Peningkatan tertinggi untuk variabel order dari dalam negeri diperkirakan terjadi pada lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi dengan nilai indeks 120,08.

Sementara itu, peningkatan tertinggi pada variabel order dari luar negeri diperkirakan terjadi pada sektor usaha perdagangan besar dan eceran serta reparasi dan perawatan mobil serta sepeda motor dengan indeks 104,35.

Kemudian, peningkatan tertinggi untuk variabel harga jual produk diperkirakan terjadi pada bidang usaha konstruksi dengan indeks 114,32.

”Sedangkan peningkatan tertinggi untuk variabel order barang input diperkirakan terjadi pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran serta reparasi dan perawatan mobil serta sepeda motor dengan indeks 107,25,” ungkap Kecuk.

ITB adalah indikator perkembangan ekonomi usaha terkini dengan data yang diperoleh dari survei tendensi bisnis (STB) yang dilakukan BPS dan Bank Indonesia.

STB dilakukan tiap triwulan di beberapa kota besar terpilih.

Jumlah sampel 5.105 perusahaan besar dan sedang dengan responden pimpinan perusahaan. (ken/c11/sof)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Bisnis  

Terpopuler