Optimistis Harga Daging Turun

Senin, 10 Juni 2013 – 07:06 WIB
SURABAYA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim (Disperindag) optimistis harga daging menjelang puasa nanti dapat turun. Saat ini tercatat, harga rata-rata daging di Jatim sekitar Rp80.000-Rp85.000 per kg.

Seperti diketahui, harga daging melonjak tajam sejak tahun lalu. Ditengarai, kenaikan itu disebabkan makin sulit mendapatkan pasokan sapi siap potong.

Kepala Disperindag jatim Budi Setiawan mengatakan optimistis itu sejalan dengan rencana Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian.

Seperti diwartakan kedua kementerian itu sepakat menandatangani surat keputusan bersama dalam rangka melakukan percepatan impor daging beku dan sapi bakalan. Tujuannya, untuk mengamankan harga daging ketika menjelang puasa dan hari raya.

"Kami yakin, harga daging dapat stabil di kisaran Rp 70.000-75.000 per kg pada bulan puasa," kata dia. Berdasar data Sistim Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok di Jatim, harga rata-rata di Surabaya pada pekan lalu Rp 80.000-82.000 per kg. Sedangkan di sejumlah daerah di Jatim Rp 80.000-85.000 per kg.

Budi memperkirakan, harga perlahan akan turun terutama setelah pemerintah pusat memajukan jadwal impor, yang tadinya jatah bulan September-Oktober maju untuk mengisi kebutuhan ketika puasa.

"Selama ini sapi kita banyak dikirim ke luar Jatim. Sebab, kebutuhan daging sapi di daerah lain juga tinggi. Makanya, dengan percepatan itu kebutuhan pasar akan segera diisi oleh impor," urainya.

Oleh karena itu dengan penambahan pasokan dari impor kebutuhan masyarakat di daerah dapat tertutupi. Dan, sapi lokal Jatim dijamin tidak akan lari ke daerah lain, seperti Jakarta maupun kota-kota di luar pulau Jawa.

Menurutnya, tidak ada upaya khusus untuk menghentikan pengiriman sapi Jatim ke daerah lain. "Sebab, dengan masuknya impor, secara otomatis akan menurunkan permintaan sapi lokal Jatim," tutur Budi.

Makanya, pasokan daging sapi untuk bulan puasa relatif aman. "Sebab, sapi lokal jatim benar-benar ditujukan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat Jatim saja," tandas dia.

Bahkan, pihaknya menjamin daging beku maupun sapi impor tidak akan masuk ke Jatim. Karena sebelumnya sejak lama pemerintah provinsi melarang masuknya komoditas tersebut ke pasar Jatim.

Secara terpisah, Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Muthowif menambahkan sulit untuk menurunkan harga daging yang sudah melambung.

"Apalagi, hanya ada waktu sekitar kurang dari satu bulan. Kami tidak yakin, harga daging yang sekarang sudah mencapai Rp 85.000 dapat turun dalam waktu singkat," tukasnya. (res)

BACA ARTIKEL LAINNYA... APBN Terbebani Subsidi, Ekonomi Kurang Akselerasi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler