Optimistis Kesejahteraan Petani Meningkat, Kementan Siapkan SDM Andal di Pinrang

Minggu, 19 September 2021 – 04:16 WIB
Tim Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pinrang menggelar program Sekolah Lapang Tahap 1 untuk Daerah Irigasi Pasolengan. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, PINRANG - Program Sekolah Lapang Tahap memiliki peran strategis dalam peningkatan kualitas SDM petani.

Sekolah Lapang yang notabene salah satu implementasi program Integrated Particitopary Development and Management of Irrigation (IPDMIP), sangat berperan dalam mendongkrak prodduktivitas petani. Misalnya saja di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

BACA JUGA: Suami Jual Istri untuk Layani Begituan Bertiga, Katanya Senang

Tim Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pinrang menggelar program Sekolah Lapang Tahap 1 untuk Daerah Irigasi Pasolengan. Kegiatan berlangsung di Kantor Desa Buttu Sawe, Kamis (16/9).

Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Kabupaten Pinrang Nuraini mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan nilai pertanian irigasi, melalui pendampingan dan pelatihan para petani.

BACA JUGA: Prajurit TNI Temukan 3 Karung di Perbatasan RI-Timor Leste, Isinya Bukan Narkoba

"Ini program berkelanjutan yang sangat penting bagi petani. Kami sangat berterima kasih kepada pihak Kementerian Pertanian," ujar Nuraini melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (18/9).

"Sesuai dengan pengalaman saya sebagai petani yang pernah mengikuti kegiatan sekolah lapang, semua materi yang disampaikan oleh Narasumber adalah ilmu yang benar-benar dibutuhkan oleh petani," katanya.

BACA JUGA: Pergerakan Jaksa R Dipantau Sejak dari Jakarta, Ditangkap di Hotel Semarang

Nuraini mengatakan bahwa sekolah lapang ini khusus untuk petani-petani yang berada di Daerah Irigasi Pasolengan.

"Sekolah lapang ini harus mengikutsertakan wanita minimal tujuh orang dari 30 peserta tiap kelompok tani, karena berdasarkan penelitian, wanita itu lebih tinggi tingkat ketelitiannya, maka dari itu harus diberdayakan maksimal," lanjut dia.

Dia menambahkan bahwa selain sebagai penyebar informasi paling handal, wanita juga diharapkan bisa memahami dan mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan dalam berusaha tani, agar bisa menyisihkan sebagian dari pendapatan usahataninya untuk biaya pada musim tanam berikutnya.

"Dengan demikian, apa yang dicita-citakan Bapak Menteri Pertanian bisa bersama-sama kita capai. Kesejahteraan petani meningkat," kata dia.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo optimistis bahwa program IPDMIP dapat bermanfaat bagi kepentingan masyarakat pedesaan, khususnya bagi petani dalam mendukung pencapaian ketahanan pangan. Lewat IPDMIP, produktivitas pertanian terus meningkat, khususnya di daerah irigasi.

"Pendapatan petani harus terus naik sehingga kesejahteraan petani juga meningkat. Pertanian adalah emas 100 karat,” kata Mentan Syahrul melalui keterangan tertulisnya.

Dia menyampaikan jika produktivitas meningkat, pendapatan petani juga meningkat.

"Kemampuan sumber daya manusia juga harus kita tingkatkan agar mereka bisa mengelola pertanian dengan baik," ungkapnya.

SYL -sapaannya- mengingatkan bahwa sektor pertanian adalah emas 100 karat. Menjanjikan dan tak pernah ingkar janji sehingga sangat prospektif untuk digeluti.

"Terutama para pemuda dan milenial. Kami gerakan pertanian Indonesia, masa depan pertanian kita ada pada mereka," ujar SYL.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi menegaskan program IPDMIP menjadi salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya di daerah irigasi sehingga pada akhirnya kesehatan petani bisa meningkat.

Menurutnya, IPDMIP harus berperan mendorong proses transformasi dari sistem pertanian tradisional menjadi modern. Untuk itu, SDM-nya harus digarap lebih dahulu.

"Mereka adalah petani, penyuluh, petani milenial melalui pelatihan,” pungkas Dedi. (rhs/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler