jpnn.com - Sakit kepala, mual muntah, dan badan lemas bukanlah efek mabuk yang ditakutkan oleh beberapa orang.
Mereka justru lebih khawatir dengan ucapan jujur saat mabuk saat dipengaruhi minuman beralkohol.
BACA JUGA: 7 Manfaat Main Sepatu Roda untuk Kesehatan, Nomor 4 Diincar Para Pediet
Entah apa yang membuat seseorang berkata jujur saat mabuk. Namun, efek tersebut bisa menjadi bahan cemoohan dan penyesalan buat orang yang melakukannya.
Jujur saat Mabuk, Apa Penyebabnya?
BACA JUGA: Khirani Trihatmodjo Disebut Anak Biologis Mendiang Adi, Mayangsari Ungkap Reaksi Suaminya
Ternyata, fenomena jujur saat mabuk bisa dijelaskan secara medis. Menurut dr. Devia Irine Putri, ada beberapa tahapan kondisi orang saat mabuk minuman beralkohol, yaitu:
1. Sober
Dalam kondisi ini, orang yang mengonsumsi alkohol masih sadar dan berinteraksi sebagaimana mestinya.
BACA JUGA: Benarkah Madu Bisa Menyuburkan Kandungan?
Tahapan ini biasanya terjadi ketika Anda baru meneguk gelas pertama, sehingga kadar alkohol dalam darah masih sangat sedikit.
2. Euforia atau Tipsy
Di tahapan ini, kadar alkohol di dalam darah sudah mulai banyak, yaitu 0,03 hingga 0,12 persen.
Meski respons motoriknya menurun, kepercayaan diri orang dengan kondisi tersebut akan meningkat.
3. Excitement
Mabuk alkohol terjadi di tahapan excitement. Individu akan kehilangan kemampuan koordinasi, emosi menjadi tidak stabil, pandangan kabur, dan mengantuk.
Dalam kondisi ini, kadar alkohol di dalam darah telah mencapai 0,09 hingga 0,25 persen.
4. Confusion
Peminum akan merasa bingung dengan kondisi yang dialami. Emosinya pun semakin meluap-luap.
Kondisi ini merupakan lanjutan dari tahap excitement, dengan kadar alkohol di dalam darah mencapai 0,18 hingga 0,30 persen.
5. Stupor
Jika alkohol yang diminum berlebihan dan si orang itu memang tak kuat, kondisi fisik yang patut diwaspadai bisa saja muncul.
Contohnya, warna kebiruan di bibir dan kuku, pucat, kejang, susah bernapas, bahkan pingsan.
Kalau sudah begini, orang yang mabuk harus segera mendapat pertolongan medis. Kadar alkohol di darahnya telah mencapai 0,25 hingga 0,40 persen.
6. Koma
Efek alkohol yang terlalu banyak hingga mencapai 0,35 hingga 0,45 persen di dalam darah bisa membuat fungsi organ bermasalah.
Orang dengan kondisi ini akan mengalami koma dan rentan meninggal dunia.
7. Kematian
Apabila kadar alkohol di dalam darah sudah lebih dari 0,45 persen, tubuh tidak bisa lagi menoleransinya. Orang yang mabuk itu bisa meninggal dunia.
“Untuk contoh kasus di atas, orang ini masih memiliki emosi yang meluap-luap. Jadi, kemungkinan besar dia berada di tahapan ketiga dan keempat, yaitu excitement dan confusion. Kadar alkohol di dalam darahnya ada di antara 0,09 hingga 0,30 persen,” terang dr. Devia.
Tidak ada “sihir” khusus di dalam truth serum ini. Ketika kadar alkohol di dalam darah meningkat, memang akan ada reaksi yang yang terjadi pada tubuh.
Salah satunya, emosi yang tidak stabil. Orang tersebut juga akan kehilangan kemampuan koordinasinya.
Selama ini, orang tersebut mungkin bisa mengendalikan dan menutupi emosinya di depan orang lain secara sadar.
Ketika kadar alkohol meningkat di dalam darah, hal-hal yang ia kendalikan tadi menjadi ‘bubar’ dan tidak terkontrol lagi.
Faktor Pencetus Mabuk Parah pada Seseorang
Jujur saat mabuk hanya dialami sebagian orang. Beberapa lainnya hanya mengalami hal yang biasa-biasa saja dan tak sampai hilang kesadaran.
“Hal ini disebabkan oleh ambang toleransi alkohol setiap orang yang berbeda-beda. Biasanya, ini tergantung pada
jenis kelamin. Wanita lebih mudah mabuk dibanding pria,” tutur dr. Devia.
“Jenis minuman alkohol yang dipilih juga berpengaruh (whisky dan vodka). Lalu, kebiasaan minum alkohol juga menjadi penentu Anda cepat mabuk atau tidak. Semakin jarang mengonsumsinya, Anda akan lebih mudah mabuk,” sambungnya.
Efek mabuk juga semakin merugikan tubuh bila Anda mengonsumsi alkohol dalam keadaan perut kosong, kelelahan, atau telanjur dehidrasi.
Tak hanya akan membuat Anda kelewat jujur saat mabuk atau melakukan tindakan yang mungkin merugikan, alkohol pada dasarnya tidak baik untuk kesehatan tubuh.
Jadi, sebaiknya dihindari dan lebih bijaklah dalam memilih minuman serta pengelolaan stres di kehidupan sehari-hari.(NB/AYU/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Simak Saran Psikolog Gracia dalam Memilih Calon Suami
Redaktur & Reporter : Yessy