Orang Dekat Assad Akui Membelot di TV

Kamis, 26 Juli 2012 – 09:55 WIB

SYRIA--Brigjen Manaf Tlass yang membelot dari pemerintahan Presiden Bashar al-Assad akhirnya muncul ke hadapan publik. Selasa malam waktu setempat (24/7), mantan komandan pasukan elite Garda Republik Syria itu mengumumkan pembelotannya secara resmi lewat stasiun televisi Al Arabiya. ’’Revolusi kita seharusnya dilakukan untuk melawan korupsi dan penindas,’’ katanya saat itu.
 
Tokoh 48 tahun yang merupakan bagian dari inner circle (lingkaran dama atau orang dekat) Assad tersebut juga mengajak seluruh rakyat Syria untuk bersatu. Terutama, setelah nantinya rezim Assad terguling. ’’Syria jauh lebih besar dan lebih penting daripada segelintir individu,’’ ujar mantan menteri pertahanan Syria yang saat ini diyakini bermukim di Kota Paris, Prancis, bersama keluarganya tersebut.

Mustafa Tlass, putra sang jenderal, membenarkan soal pembelotan ayahnya. Dalam kesempatan itu, Mustafa mengimbau oposisi dan rakyat Syria tidak memanfaatkan kekacauan di negaranya untuk bertindak anarkistis. Dia pun berharap pemerintahan baru segera terbentuk dan damai kembali berlangsung di Syria. ’’Saya tak berbicara sebagai bagian dari pemerintah, tetapi sebagai putra Syria dan putra militer Arab Syria yang menolak kriminalitas,’’ tegasnya.

Sementara itu PBB  yang telah memperpanjang mandat tim supervisinya di Syria atau United Nation Supervision Mission in Syria (UNSMIS), tidak lagi mendapat dukungan yang utuh. Kemarin (25/7) dua anggota UNSMIS membeber bahwa jumlah tim pemantau tak bersenjata yang dipimpin Mayjen Robert Mood itu berkurang separo.

’’Sebanyak 150 anggota tim supervisi meninggalkan Syria Selasa malam lalu dan Rabu ini (kemarin). Mereka tak akan balik lagi ke sini,’’ ujar seorang anggota UNSMIS yang merahasiakan namanya. Seorang lainnya menyebut bahwa 150 orang itu kembali ke negara masing-masing setelah ada keputusan untuk mengurangi jumlah personel UNSMIS sampai separo.

Sayangnya, tidak satu pun dari dua anggota tim supervisi itu mau bicara lebih lanjut soal keputusan pengurangan jumlah pemantau PBB. Mereka juga bungkam soal individu di balik keputusan pengurangan personel tersebut. Saat kali pertama diterjunkan ke Syria pasca gencatan senjata April lalu, anggota tim UNSMIS berjumlah 300 orang. Mereka didampingi sekitar 100 staf sipil pendukung.

Pada Juni lalu, PBB sempat membekukan misi UNSMIS setelah anggota tim terjebak di tengah pertempuran sengit dua kubu. Pada 20 Juli lalu, DK PBB memutuskan untuk memperpanjang mandat UNSMIS di Syria selama 30 hari. (AP/AFP/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sakit Dirahasiakan, Presiden Ghana Tutup Usia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler