jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay masih heran dengan fenomena borong masker yang berlangsung di Jabodetabek, pascatemuan dua warga Kota Depok positif terinfeksi corona.
Saleh bahkan sempat mengecek sendiri ketersediaan masker ke toko di salah satu mall di kawasan Senayan, Jakarta, pada Selasa (4/3). Namun demikian, apoteker di sebuah apotik yang didatanginya menjawab barang itu habis.
BACA JUGA: Masker di Singapura Dibagikan Gratis, Chika Jessica Miris Lihat Negara Sendiri
"Sampai sekarang kan pemerintah belum bisa menjelaskan kenapa barang itu menjadi langka. Faktanya masyarakat sekarang ini berlomba-lomba untuk membeli dan menyetok barang itu," kata Saleh kepada jpnn.com, Rabu (4/3).
Di sisi lain, katanya, pemerintah menjelaskan bahwa masker hanya dibutuhkan oleh orang yang sakit. Artinya, masyarakat yang dalam kondisi sehat tidak perlu mengenakan penutup hidung dan mulut tersebut.
BACA JUGA: Ancam Penimbun Sembako dan Masker, Ganjar: Jangan Memancing di Air Keruh!
"Katanya orang yang sehat tidak perlu pakai masker.Itu selalu dikampanyekan seperti itu, tetapi kenapa barangnya hilang di pasaran. Ini apa yang salah," tegas Wakil Ketua Fraksi PAN DPR ini.
Untuk itu dia meminta pemerintah mengevalusasi persoalan ini. Terlepas dari apakah masker itu harus dipakai pada saat tertentu atau tidak, tetapi pemerintah tetap harus menyiapkan dan jangan menjadi barang langka.
BACA JUGA: Jadi Korban Hoaks soal Masker, Tompi Sampaikan Kritik Keras
"Menurut saya ketersediaan itu harus dipastikan. Jangan sampai saat kita butuh tidak ada barangnya. Kami mendorong pemerintah segera mendesak produsen untuk memproduksinya sehingga tidak terjadi kelangkaan," ucap legislator asal Sumatra Utara ini.
Bila perlu, tambah Saleh, pemerintah bisa menurunkan tim untuk melakukan inspeksi mendadak ke berbagai tempat penjualan masker. Hal ini perlu untuk menjawab dugaan terjadi penimbunan.
"Jika ada yang menimbun atau sengaja memperkaya diri dengan cara yang tidak sehat, tentu pemerintah harus menindak. Pihak kepolisian juga perlu mengantisipasi dengan melakukan penyisiran," tambahnya. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam