Orang Tua dari Balita Positif Corona Itu Memilih Bertahan di Ruang Isolasi

Rabu, 18 Maret 2020 – 08:35 WIB
Petugas medis melintasi ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, Sleman, DIY. Foto: ANTARA/ Hendra Nurdiyansyah

jpnn.com, SLEMAN - Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Sardjito Daerah Istimewa Yogyakarta, Banu Hermawan memastikan kedua orang tua dari balita positif corona dalam kondisi negatif.

Namun, status keduanya masih pasien dalam pengawasan (PDP). Mereka memilih bertahan dalam ruang isolasi demi menunggu balita mereka yang masih positif Covid-19.

BACA JUGA: Ibu Hamil, Bayi dan Anak Diharapkan Jadi Prioritas Pengamanan dari Corona

Banu mengatakan, menunggui balita adalah pilihan orang tua. Pertimbangan utama adalah kenyamanan balita usia 3,8 tahun tersebut. Perlu ada kehadiran orang tua selama proses penanganan.

“Kalau orang tua sudah negatif Covid-19, hasil lab Litbangkes sudah keluar Senin (16/3) malam. Namun, memang memilih untuk bertahan di ruang isolasi untuk menemani anaknya,” katanya, seperti dikutip dari Radar Jogja, Selasa (17/3).

BACA JUGA: Virus Corona Bukan Vonis Mati, Tingkat Kematian Lebih Rendah dari Wabah Lain

Terkait kondisi sang balita dipastikan membaik. Hasil penanganan medis intensitas batuk sudah mulai berkurang. Sementara untuk demam dan pneumonia dinyatakan sudah tidak terdeteksi.

Secara medis, status PDP pada kedua orang tua sebenarnya sudah dicabut. Hanya, lantara mereka memilih tetap tinggal maka status tetap dipertahankan. Pertimbangannya ada persinggungan dengan positif Covid-19 walau secara tidak langsung.

BACA JUGA: Bu Khofifah Benarkan Ada 6 Positif Corona di Surabaya, Begini Kondisi Mereka

“Kalau anaknya masih, pantau terus sampai sembuh. Yang bersangkutan (balita positif Covid-19) masih uji laboratorium terus. Tinggal batuknya masih ada sedikit,” ujarnya.

Pasien balita ini merupakan kasus nomor 49 yang sebelumnya telah diumumkan oleh Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto.

Menurut Banu, pasien balita itu sebelumnya memiliki riwayat pernah mengunjungi Kota Depok, Jawa Barat pada Februari 2020. Saat pertama dirawat di ruang isolasi pada 9 Maret 2020, pasien ini memiliki gejala seperti batuk, pilek, dan sesak nafas. (dwi/ila/radarjogja/antara)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler