Orang Tua Jatuh Pingsan Melihat Anaknya di Polres Bekasi Kota

Rabu, 14 Oktober 2020 – 16:58 WIB
Suasana haru penjemputan pelajar yang diamankan polisi di Mapolres Metro Bekasi Kota karena hendak ikut unjuk rasa, Rabu (14/10). Foto: Dean Pahrevi/JPNN.com

jpnn.com, BEKASI - Tangis haru menyelimuti Aula Mapolres Metro Bekasi Kota, Rabu (14/10).

Suara tangisan itu berasal dari para orang tua saat menjemput anaknya yang diamankan polisi karena hendak ikut aksi unjuk rasa di Jakarta, Selasa (13/10) kemarin.

BACA JUGA: Ratusan Pelajar Ditangkap dalam Aksi 1310, Ada yang Masih SD

Pantauan JPNN.com, mulanya polisi mempersilakan para orang tua untuk menemui anaknya di Aula Mapolres Metro Bekasi Kota.

Polisi kemudian memerintahkan para pelajar untuk meminta maaf atas perbuatannnya kepada orang tuanya.

BACA JUGA: Kapolres Sukabumi Kota Menangis, Minta Maaf kepada Mahasiswa

"Hari ini kami hadirkan orang tuanya, sehingga kami harapkan para pelajar tersebut dapat minta maaf kepada orang tua," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Wijonarko kepada ada wartawan, Rabu.

Tangisan pun pecah dari wajah para orang tua dan pelajar. Jelas raut wajah pelajar tampak menyesal telah membuat orang tuanya khawatir.

BACA JUGA: Maling di Cibinong Bogor Nyaris Mati

Salah satu orang tua bahkan terlihat ada yang jatuh pingsan karena saking terbawa suasana haru permohonan maaf dari anaknya.

"Kami harapkan para pelajar tersebut dapat minta maaf kepada orang tua. Sekaligus kami juga memberikan informasi kepada orang tua yang kemudiam bisa jadi intropeksi bagi para orang tua dalam mendidik anaknya," ujar Wijonarko.

Adapun para pelajar itu berjumlah 50 orang. Mereka diamankan di sejumlah titik Kota Bekasi saat hendak ikut aksi unjuk rasa.

Kemudian, polisi membawa para pelajar itu ke Mapolres Metro Bekasi Kota untuk diberikan pembinaan.

"Semalam sudah kami lakukan kegiatan pembinaan, sebelumnya sudah kami bagikan perlengkapan alat salat, kemudian kami laksanakan salat jemaah dan memberikan tausyiah," ujar Wijonarko.

"Kami mengimbau kepada warga masyarakat khususnya kepada orang tua untuk mengawasi anaknya, kemudian anaknya juga bisa sadar untuk tidak terprovokasi oleh ajakan-ajakan," ujar Wijonarko. (mcr1/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler