"Kami putus asa, terus menunggu telepon dari orang yang bersedia menyumbangkan organnya," kata Lars Schneider, bercerita soal kondisi anaknya, Marcus yang didiagnosa dokter mengalami kelainan paru-paru bawaan langka. Marcus yang baru berusia 12 tahun disebut dokter menderita Cystic Fibrosis.
Kondisi dimana paru-paru tertutup lendir yang lengket hingga secara bertahap menurunkan kemampuan kerjanya. Jika tak ditangani Marcus akan sulit bernafas kemudian meninggal. Ventilator dan alat pacu jantung-paru sebenarnya bisa menolong. Hanya saja jika dipasang, menurut Profesor Axel Haverich, Marcus harus terus-menerus dalam kondisi dibius.
Akhirnya disimpulkan cara paling aman adalah ganti paru-paru alias transplantasi. Seperti disebut di atas, mencari organ untuk transplantasi bukanlah perkara mudah. Berbulan-bulan menunggu tanpa hasil, Lars beserta istri kemudian memeriksakan diri apakah mungkin paru-paru mereka dipasang di tubuh sang anak. Untungnya, darah kedua orangtua Marcus sama golongannya.
Paru-paru suami istri itu juga dinilai cukup besar untuk ditransplantasikan. Singkat cerita berbekal catatan medis yang mayoritas cocok, April 2012 ketiganya menjalani operasi. Hingga September, seperti dirilis huffington post, tim dokter setempat menyimpulkan tubuh Marcus tak menganggap asing organ yang sebenarnya milik kedua orangtuanya itu.
Marcus dinilai sudah sehat seperti semula layaknya orang sehat. Transplantasi paru-paru dari organ manusia yang masih hidup tergolong sangat langka. Dunia kedokteran Jerman bahkan menyebut ini adalah kasus kali pertama. (pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dibohongi, Aktris Film Tak Tahu terkait Nabi
Redaktur : Tim Redaksi