Orasi Ilmiah Rektor Unhan Memperkuat Landasan Intelektual Indonesia Poros Maritim Dunia

Kamis, 03 Juni 2021 – 12:42 WIB
Mahasiswa S3 Unhan Hasto Kristiyanto (dua dari kiri) bersama Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Prof Amarulla Octavian sebelum pengukuhan gelar profesor, guru besar tetap bidang sosiologi pertahanan untuk Amarulla Octavian. Foto: Istimewa.

jpnn.com, JAKARTA - Mahasiswa doktoral strategi pertahanan Universitas Pertahanan (Unhan) Hasto Kristiyanto memberikan ucapan selamat dan apresiasi atas pengukuhan gelar profesor, guru besar tetap, ilmu pertahanan bidang sosiologi pertahanan kepada Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD., CIQnR., CIQaR., IPU.

Sekretaris jenderal PDI Perjuangan itu sangat mengagumi orasi ilmiah yang disampaikan Prof Octavian yang berjudul 'Masyarakat Maritim 5.0 dan Ancaman Keamanan Maritim Digital'.

BACA JUGA: Rektor Unhan: Bung Karno dan Ulama Menjadi Tonggak Pertahanan Indonesia

“Apa yang disampaikan Pak Rektor dalam orasi ilmiah dengan judul Masyarakat Maritim 5.0 dan Ancaman Keamanan Maritim Digital makin memperkuat landasan intelektual tentang pentingnya doktrin Indonesia poros maritim dunia," kata Hasto dalam siaran persnya, Kamis (3/6).

Menurut Hasto, Prof Octavian menjelaskan gambaran menyeluruh tentang kepentingan maritim nasional.

BACA JUGA: Cerita Bu Mega soal Hasto Minta Izin Kuliah Lagi, Ada Lambaian Tangan Prabowo di Unhan

Khususnya di dalam menyelesaikan sengketa perbatasan maritim, menjaga kedaulatan dan kegunaan dalam perspektif pertahanan dalam arti luas terhadap pulau-pulau terluar, dan penerapan prinsip blue economy dalam sistem pengelolaan laut Indonesia.

“Orasi ilmiah tersebut mengakar pada realitas Indonesia sebagai negara kelautan yang ditebari pulau-pulau, menyatu sebagai satu kesatuan geopolitik yang seharusnya seluruh anak bangsa menatap masa depan di laut, masa depan dunia di pasifik," kata Hasto.

BACA JUGA: Hasto Kristiyanto: Indonesia Seharusnya Jadi Komandan Pasukan Perdamaian Dunia

Menurutnya, dalam memperjuangkan kepentingan maritim tersebut, Indonesia tidak bisa mengabaikan proses transformasi sosial dengan terjadinya digitalisasi yang oleh Trimmel (2017), hubungan manusia dengan komputer mencapai taraf yang tidak terbayangkan sebelumnya. Manusia bertransformasi menjadi homo informaticus.

Dia menambahkan gagasan Prof Octavian di dalam memperjuangkan blue economy, pendayagunaan sumber daya maritim dengan teknologi digital, membangun ekosistem masyarakat maritim, yang dukung oleh transformasi pendidikan tinggi maritim, dan bagaimana membangun kapabilitas pertahanan laut di dalam menghadapi berbagai ancaman seperti  siber maritim, sangat menarik.

"Dengan orasi ilmiah tersebut kita semua diingatkan bagaimana laut adalah halaman depan yang menyatukan NKRI, benteng kedaulatan negara dan keutuhan NKRI, sekaligus jalan masa depan masyarakat adil dan makmur. Justru di laut kita jaya. Jalesveva Jayamahe," pungkas politikus asal Yogyakarta itu. (boy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler