Ormas HASMI Klarifikasi ke Mabes Polri

Senin, 29 Oktober 2012 – 20:34 WIB
JAKARTA--Sejumlah perwakilan dari organisasi massa HASMI (Harakah Sunniyyah untuk Masyarakat Islami) mendatangi Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, Senin (29/10) siang. Kedatangan mereka untuk mengklarifikasi pemberitaan adanya kelompok teroris baru bernama HASMI. Pasalnya, singkatan kelompok yang diduga teroris baru itu mirip dengan nama ormas tersebut. Kelompok teroris baru adalah HASMI yaitu Harakah Sunny Untuk Masyarakat Indonesia.

"Kami ormas resmi Hasmi bukan yang dimaksudkan oleh pemberitaan tersebut. Jadi itu bukan bagian dari organisasi kami," kata Ketua DPP HASMI Muhammad Sarbini di Mabes Polri.

Menurut Sarbini, ormas HASMI berdiri sejak 2005 dan resmi terdaftar di Kementerian Dalam Negeri. Ormas ini beralamat di Sukamantri, Tamansari, Bogor, Jawa Barat. Ia menyatakan organisasinya bergerak di bidang dakwah umum, sosial dan pendidikan resmi. Bukan kegiatan teror apalagi merakit bom seperti HASMI yang ditangkap Densus 88 Antiteror, pekan lalu.

"Kami dalam kegiatan dan syiarnya senantiasa mengajak untuk berdakwah dengan cara damai dan anti tindakan kekerasan. Kami minta pihak media bisa menjalankan kode etik pers dengan memberikan pemberitaan secara berimbang dan adil," lanjut Sarbini.

Selain klarifikasi, Sarbini juga meminta seluruh anggota ormas HASMI agar tetap tenang dan bertindak proposional dalam menyikapi pemberitaan tentang kelompok teroris baru itu.

Atas kemiripan nama tersebut, Sarbini berharap pihak Humas Mabes Polri  memberi penjelasan kepada masyarakat melalui media. Mereka juga membuka diri bila ada masyarakat yang ingin mengetahui lebij lanjut soal organisasi HASMI. Penjelasan resmi tentang ihwal berdirinya ormas Hasmi, kata dia, dapat diakses melalui www.hasmi.org.

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar membenarkan perbedaan antara dua nama tersebut. "Jadi berbeda, kami berkeyakinan berbeda tidak berkait. Kami tidak ingin terjebak dengan hal nama, kelompok. Tapi lebih fokus pada apa yang mereka  perbuat, apa yang mereka rencanakan. Karena nama ini bisa menyesatkan, mengelabui, pemanfaatan orang-orang tertentu untuk tujuan-tujuan tertentu," kata tutur Boy di kantor Humas Polri.

Sebelumnya, Jumat dan Sabtu pekan lalu Densus 88 Antiteror meringkus 11 orang terduga teroris yang menamakan diri mereka HASMI, yaitu Harakah Sunny Untuk Masyarakat Indonesia. Sejumlah orang ini ditangkap di Solo, Madiun, Lewuwiliang, dan Palmerah, Jakarta Barat.

Sebelum ditangkap sejumlah anggota Hasmi sudah merencanakan beberapa target peledakan di antaranya Konsulat Jenderal Amerika di Jalan Citra Raya, Niaga Dua, Surabaya, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, dan Plaza 89 yang di depannya terdapat Kedutaan Besar Australia dan kantor Freeport.

Mereka bahkan sudah menyiapkan bom rakitan yang berdaya ledak tinggi (high eksplosive) untuk menjalankan aksi tersebut. Polisi belum menemukan keterkaitan kelompok ini dengan kelompok teroris terdahulu.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Moratorium TKI ke Malaysia Kian Diperketat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler