jpnn.com, JAKARTA - Akhir-akhir ini, Indonesia mengalami kepincangan. Di satu sisi ia ingin berlari kencang untuk mengimbangi perkembangan global, namun lain sisi yang seharusnya menopangnya untuk berlari justru balik menyerang.
Serangan itu datang dari masyarakatnya sendiri yang membentuk organisasi untuk melumpuhkan Pancasila yang sudah 72 tahun digenggam sebagai filsafat hidup bersama.
BACA JUGA: Ulama Indonesia Tidak Akan Mengubah Pancasila
Demikian pernyataan bersama Pimpinan Ormas Katolik di Jakarta, Rabu (16/8). Mereka adalah Presidium Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (Presidium ISKA), Dewan Pengurus Pusat Wanita Katolik Republik Indonesia (DPP WKRI), Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI).
Ormas Katolik menilai ideologi yang melawan Pancasila yang dibawa oleh organisasi tertentu makin hari makin dipaksakan untuk menggeser dasar negara Pancasila. Selain itu, pelbagai masalah kian berkelindan seperti korupsi, penyalahgunaan narkoba, terorisme, intoleransi, konflik horisontal dan kemiskinan yang sampai kini belum juga teratasi.
BACA JUGA: PSK Berlomba Menghafal Pancasila, Beginilah Hasilnya
Dikatakannya, Pemerintah seakan juga mengalami kegalauan untuk mengurai keluar dari benang kusut aneka permasalahan tersebut.
Dalam kondisi pincang seperti ini, tulis Ormas Katolik, kita merayakan ulang tahun ke-72 NKRI. Pertanyaannya, apa yang dapat kita genggam sebagai spirit bersama menyongsong usia 72 tahun ini.
BACA JUGA: Generasi Muda Harus Jadi Pelopor Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
Dalam hal ini Ormas Katolik bersikap tegas akan merawat komitmen dalam kehidupan berbangsa. Karena itu, menyikapi kondisi bangsa Indonesia saat ini, Spirit Pancasila tak akan berbunyi bila hanya menjadi mantra tanpa diaplikasikan dalam kehidupan konkret sehari-hari dalam spirit berkebangsaan.
Pekan lalu, Konferensi Waligereja Indonesia bersama seluruh Ormas Katolik menggelar Konferensi Nasional Umat Katolik Indonesia bertajuk Revitalisasi Pancasila. Konferensi itu bertujuan menginisiasi kesadaran kolektif bangsa Indonesia bahwa Pancasila dan keadilan sosial harus kembali menjadi acuan dalam pembangunan bangsa.
Ulang tahun ke-72 NKRI layak dimaknai sebagai momen reflektif dimana semua elemen masyarakat kembali merenungkan jejak sejarah yang telah mengikat kita untuk hidup bersama sebagai sebuah negara bangsa. Pemerintah sebagai penentu kebijakan perlu sadar bahwa HUT Ke-72 NKRI adalah kesempatan untuk bersyukur sekaligus bertanya, kemana bangsa ini akan dibawa setelah merdeka?
“Maka dalam suasana kegembiran ulang tahun ini, kita sebagai bangsa patut melayangkan pandangan ke depan sambil memetakan kembali mimpi para pendiri bangsa ini. Sehingga kita tidak gagap dan salah arah dalam memaknai keindonesiaan,” demikian pernyataan Ormas Katolik.
Lebih lanjut dikatakan, Pancasila yang oleh Bung Karno digali dari nilai-nilai dan budaya bangsa Indonesia mesti kembali mendapat tempat utama dan prioritas kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena itu, untuk menjaga semangat persatuan dan kesatuan, Ormas Katolik mengajak untuk mengamalkan Pancasila untuk Indonesia yang adil dan sejahtera.(fri/jpnn)
Pimpinan Ormas Katolik
1. Presidium Ikatan Sarjana Katolik Indonesia
HARGO MANDIRAHARDJO
Ketua Presidium
BENNY SABDO
Sekretaris Jenderal
2. Dewan Pengurus Pusat Wanita Katolik Republik Indonesia
JUSTINA ROSTIAWATI
Ketua Presidium Dewan Pengurus Pusat
E. SRI HARI LESTARI
Sekretaris Jenderal
3. Pengurus Pusat Pemuda Katolik
KAROLIN MARGRET NATASA
Ketua Pengurus Pusat
CHRISTOPHER NUGROHO
Sekretaris Jenderal
4. Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia
ANGELO WAKA KEKO
Ketua Presidium
BERNADUS TRI UTOMO
Sekretaris Jenderal
5. Forum Masyarakat Katolik Indonesia
VERONICA WIWIEK SULISTYO
Sekretaris Nasional
BACA ARTIKEL LAINNYA... Simon-Martina Pimpin Pemuda Katolik Komcab Bukittinggi
Redaktur & Reporter : Friederich