Ornamen Indah Gua tak Bernama di Lahan Sawit

Rabu, 22 April 2015 – 19:10 WIB
Ornamen Indah Gua tak Bernama di Lahan Sawit

jpnn.com - PENAJAM - Kecamatan Waru memiliki potensi gua yang cukup menarik. Berada di areal PT Waru Kaltim Plantation (WKP), beberapa gua masih belum memiliki nama.

Jalanan berbatu dan berbukit harus ditempuh agar bisa mendatangi gua. Pengunjung juga wajib meminta izin ke PT WKP, karena gua berada di kawasan perusahaan sawit tersebut. Tak kurang ada empat gua di areal itu.

BACA JUGA: Diet Vegetarian Kurangi Risiko Kanker Usus

Gua Besiang, begitu masyarakat menamakannya. Nama yang diambil dari bukit yang harus dilalui jika ingin melihat pesona gua kering ini.   

Gua dengan panjang sekira 700 meter itu memiliki beraneka ragam ornamen. Di antaranya avent, stalaktit, stalagmit, pilar, dan draperies.

BACA JUGA: Ini Cara Hilangkan Bra Bulge

Beberapa satwa seperti jangkrik, laba-laba gua, kelelawar, dan kelabang kaki panjang juga ditemui.

Menyusuri gua ini diperlukan waktu sekitar 1,5 jam sebelum akhirnya berujung di sisi lain gua dan kembali ke titik awal.

BACA JUGA: Rambut Rontok, Bumil Jangan Panik

Di dalam Gua Besiang terdapat dua titik zona vertikal

“Kami belum sempat menelusuri karena keterbatasan alat dan waktu,” kata Ketua Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Cadas.Com STT Migas Balikpapan, Ajian Tri Saputra.

Mapala Cadas.Com, kata Ajian, berkesempatan untuk melakukan pendataan di gua tersebut.  

Selain Gua Besiang, juga terdapat Gua Loteng. Di tempat ini jumlah kelelawar lebih banyak dibandingkan dengan Gua Besiang.

“Menurut camat Waru (Warsidi, Red), kotoran kelelawar dimanfaatkan masyarakat sebagai pupuk,” jelas Kepala Divisi Gua Mapala Cadas.Com, Sadliansyah.

Sekira 15 perjalanan dari Gua Besiang, tampak satu gua yang belum memiliki nama. Di dalam terdapat cabang yang menyempit dan masih bisa ditelusuri dengan bantuan alat pengaman.

Beberapa potongan kayu ditempatkan di luar gua sebagai tempat peristirahatan. Obor juga dijadikan penerangan di dalam gua.

“Hal ini sebenarnya tidak diperkenankan karena bisa merusak gua,” tuturnya.

“Kami juga menemukan beberapa ornamen yang terdapat ukiran nama. Sangat disayangkan, harusnya pengunjung bisa menjaga kelestarian gua,” pungkasnya. (edw/one/k18)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Vertigo: Sekadar Ilusi atau Pertanda Lain?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler