Osama bin Laden Jadi Nama Perpustakaan

Sabtu, 19 April 2014 – 01:10 WIB

jpnn.com - ISLAMABAD - Meninggalnya Osama bin Laden tak membuat pendukung maupun pengagumnya surut dan sembunyi. Di Pakistan, seorang ulama bernama Maulana Abdul Aziz yang mengelola madrasah khusus perempuan di Islamabad secara terang-terangan menggunakan nama Osama untuk perpustakaan barunya sebagai penghormatan kepada pria yang pernah memuncaki daftar orang paling dicari di dunia itu.

Menggunakan nama Osama bin Laden untuk penghormatan bukanlah hal baru di Pakistan. Sejumlah kalangan di Pakistan bahkan menggunakan nama Osama untuk menamai anak atau tempat usaha. Namun, menggunakan nama Osama untuk fasilitas sekolah di Pakistan memang baru pertama kali ada.

BACA JUGA: Pemerintah Italia Jual 52 Mobil Dinas

Madrasah memang merupakan aspek penting dalam pendidikan di Pakistan yang didominasi muslim. Sebagian besar sekolah agama di Pakistan bahkan menyediakan makanan, biaya kuliah dan tempat tinggal gratis bagi mahasiswa asing yang menimba ilmu di negeri pecahan India itu.

Bagi Maulana Abdul Aziz, sosok Osama merupakan syuhada bagi umat Islam. Karenanya Maulana berupaya menghormati sosok Osama dengan menggunakan nama mantan pemimpin Alqaeda itu sebagai nama perpustakaan.

BACA JUGA: Longsor Hebat di Gunung Everest, 12 Tewas

Aziz memang sudah lama dikenal sebagai ulama garis keras yang kontroversial. Dia juga imam di Masjid Merah di Pakistan, sebuah masjid di Islamabad yang menjadi tempat persembunyian kaum militan saat diserang tentara pada 2007. Dalam serangan itu puluhan ekstrimis  tewas hingga memicu gelombang serangan balasan oleh kaum militan di berbagai wilayah Pakistan.

Masjid Merah memiliki dua madrasah, yakni untuk perempuan dan laki-laki. Madrasah untuk perempuan dinamai Jamia Hafsa yang semua stafnya perempuan dan memiliki 1500 siswi.

BACA JUGA: NASA Temukan Planet Sepupu Bumi

Untuk ukuran madrasah, Jamia Hafsa dianggap prestisius. Yang baru dibangun adalah satu ruangan perpustakaan di dalam kompleks madrasah, berdekatan dengan ruang komputer dan ruang kerja Aziz.

Sebuah kertas dengan tulisan Arab ditempel di pintu kayu di bangunan itu. Tulisannya adalah “Maktaba Osama bin Laden Shaheed” atau “Perpustakaan Osama bin Laden Sang Syuhada”.

“Azis menganggap Osama bin Laden adalah pahlawan dan syuhada, jadi itulah mengapa dia memilih nama Osama untuk perpustakaan,” ujar Tehsin Ullah yang menjadi juru bicara untuk Aziz.

Sedangkan Abdul Rahman, salas satu petugas administrasi di madrasah itu mengatakan, perpustakaan Osama dibangun 2 bulan lalu. Sedangkan pemberian nama Osama untuk perpustakaan sudah sejak sebulan lalu. Terang saja pemilihan nama itu mengundang perhatian media.

Meski demikian tidak ada buku-buku ataupun foto Osama yang terlihat di dalam perpustakaan itu. Rahman menegaskan bahwa perpustakaan itu hanya untuk buku-buku tentang ajaran Islam. Rahman juga menolak mendiskusikan serangan Navy SEAL yang menewaskan Osama.

Namun, sudah dikenal luas bahwa para siswa dan siswi di madrasah yang dikeola Azis itu telah berpartisipasi dalam protes anti-AS selama beberapa tahun ini. Azis memang dikenal karena sikapnya yang anti-Amerika.

Reporter AP yang kemarin (18/4) mengunjungi madrasah itu tak diperkenankan bebicara dengan siswi maupun staf. Menurut Rahman, Islam tidak membolehkan pria yang bukan muhrim berinteraksi dengan pengajar dan siswi perempuan di madrasah itu.

Osama meninggal di persembunyiannya di Abbottabad, Pakistan saat disergap tim elit dari Angkatan Laut AS, Navy SEAL pada Mei 2011 silam. Aksi Navy SEAL itu membuat marah Pakistan yang menyebut AS telah mencederai kedaulatan negara lain.

Tak lama setelah meninggalnya Osama, muslim di Pakistan yang menjadi mendukung petinggi Alqaeda itu menggelar demonstrasi di berbagai penjuru negeri untuk mengecam aksi AS. Osama hingga saat ini memang masih dianggap sebagai pahlawan oleh sebagian besar sekolah Islam atau madrasah di Pakistan.(washingtonpost/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Muncul Selebaran Ancam Warga Yahudi di Ukraina


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler