Oscars 2019: Beragam, Tapi Endingnya Mengecewakan

Selasa, 26 Februari 2019 – 22:35 WIB
PARA PEMENANG: Rami Malek, Olivia Colman, Regina King dan Mahershala Ali memamerkan Oscar mereka. Foto: Reuters

jpnn.com - Green Book, Olivia Colman, Rami Malek, Mahershala Ali, Regina King, dan Alfonso Cuaron. Enam nama tersebut sedang ramai diperbincangkan publik setelah menang dalam 91st Academy Awards yang diselenggarakan Minggu malam (24/2) waktu setempat. Merekalah pemilik piala Oscar untuk kategori tertinggi tahun ini. Dan itu membuat Oscars lebih beragam.

Kemenangan dari beragam latar belakang dan warna kulit tersebut ''melunturkan'' tagar #OscarSoWhite yang membayang-bayangi ajang ini sejak pergelaran Academy Awards Ke-88 pada 2016.

BACA JUGA: Kalahkan Bohemian Rhapsody, Green Book Raih Film Terbaik Oscar 2019

Tagar itu kali pertama dibuat aktivis April Reign lewat Twitter sesaat setelah nominasi Oscars diumumkan sebagai bentuk kritik karena kurang beragam. Terutama untuk para pelaku industri film berkulit hitam.

Kini gantian tagar #OscarsNotSoWhite yang bertebaran di dunia maya. Publik mengapresiasi keberagaman pada penghargaan Oscars kali ini. Kemenangan ''penuh warna'' tersebut dibuka tim produksi Black Panther yang memboyong dua piala. Yakni, Best Costume Design (Ruth E. Carter) dan Best Production Design (Hannah Beachler dan Jay Hart).

BACA JUGA: Wuiihh! Rami Malek Jadi Aktor Terbaik Oscar 2019

Carter dan Beachler jadi perempuan keturunan Afrika-Amerika pertama yang menang di kategori masing-masing.

Perempuan yang juga kali pertama memboyong piala Oscar kategori besar adalah Olivia Colman. Pemeran Ratu Anne di The Favourite itu langsung menang di nominasi pertamanya sebagai Best Actress In A Leading Role.

BACA JUGA: H-1 Oscars 2019 yang Tak Kalah Semarak

''Ouw, ini jujur saja, cukup bikin stres. Hehe..lucu sekali. Saya dapat Oscar!'' kata Colman di atas panggung. Pidato kemenangannya amat kocak dan membuat seisi Dolby Theatre tertawa sekaligus standing ovation untuknya.

Dia berterima kasih kepada banyak orang, mulai sutradara, cast The Favourite, suami, dan dua anaknya. ''Setiap gadis cilik yang berlatih pidato buat di TV, kalian enggak akan tahu! Dulu aku adalah petugas kebersihan dan banyak berkhayal tentang hal tersebut,'' ungkapnya.

Regina King juga seperti Colman. Itu nominasi pertamanya dan menang. King dinobatkan sebagai Best Actress In A Supporting Role lewat filmnya If Beale Street Could Talk. Pada kategori Actor In A Supporting Role, seperti yang banyak diprediksikan, diberikan kepada Mahershala Ali lewat perannya dalam Green Book.

Rami Malek juga ikut merayakan Oscars pertamanya sebagai Best Actor In A Leading Role. Bintang Bohemian Rhapsody itu menyatakan berutang selamanya kepada Queen. ''Momen ini adalah sesuatu yang bakal kukenang sepanjang hayat,'' ungkap Malek.

Keberagaman semakin diperkuat lewat kemenangan Alfonso Cuaron pada kategori Directing. Kiprah sutradara asal Meksiko di film Roma tersebut menuai pujian kritikus. Narasinya bersahaja, visualnya kuat, dan terasa personal. Hal itu membuat filmnya bisa dinikmati meski dibawakan dalam bahasa Spanyol.

Hanya satu titik lemah Roma. ''Dosa besar kalau film tersebut sampai tidak tayang di layar lebar,'' tegas Yolanda Machado dari LA Weekly. Film itu memang menjadi film yang ditayangkan Netflix.

Hal baik lainnya yang terjadi adalah meningkatnya kemenangan perempuan dalam ajang kali ini. Dari keseluruhan piala yang dibagikan, 27,8 persennya (15 piala) diberikan untuk perempuan. Itu merupakan pencapaian terbesar. Sebelumnya, perempuan hanya mendapatkan 12 kemenangan di Oscars, yakni pada 2007 dan 2015. Bahkan, tahun lalu hanya ada enam kemenangan.

Yang jadi kejutan justru film terbaik. Bukan Roma atau The Favourite yang panen nominasi di Oscars, melainkan Green Book. Kemenangan film tersebut disambut datar. Yang paling ekstrem, tentu Spike Lee. Peraih Best Adapted Screenplay itu melambaikan tangan dan mencoba keluar venue, tapi ditahan.

Penulis naskah sekaligus sutradara BlacKkKlansman itu kecewa berat. Alhasil, dia pun cukup ''galak'' saat diwawancara press room. ''Rasanya kayak digigit ular. Ganti pertanyaan,'' ucap Lee dengan ketus.

Bukan cuma sineas, fans dan kritikus juga menilai Green Book tidak layak menang. Film berdasar kisah nyata tersebut tidak akurat. Keluarga Don Shirley, tokoh yang jadi lakon di film itu, juga menyatakan keberatan lantaran tidak dilibatkan dalam pengembangan film. Tapi, hal tersebut toh tidak mengubah fakta. Green Book-lah film terbaik Oscars tahun ini. (USA Today/Variety/thewrap/fam/adn/c22/jan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kans Menang Oscar Menipis, Bohemian Rhapsody Ternoda Dosa Sang Sutradara


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler