jpnn.com, JAKARTA - Salah satu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Osimin Wenda (30) punya segudang catatan kejahatan sebelum akhirnya ditangkap Satgas Nemangkawi pada Kamis (22/7) lalu.
Osimin merupakan salah satu dari sejumlah orang tak dikenal (OTK) yang menyerang Polsek Pirima, Lanny Jaya, Papua, pada 11 November 2012.
BACA JUGA: Osimin Wenda Ditangkap di Puncak Jaya Papua
Dalam penyerangan tersebut, Kapolsek Pirima saat itu yakni Ipda Rofli Takubesi meninggal dunia.
Lalu ada dua anggota polsek Brigpol Jefrey Rumkoren dan Briptu Daniel Makuker yang juga gugur.
BACA JUGA: Pernah Tembaki Mantan Kapolri hingga Tukang Ojek, Osimin Akhirnya Dibekuk
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal membenarkan keterlibatan Osimin di kasus itu.
“Benar pelaku terlibat dalam aksi serangan itu,” kata Kamal, Sabtu (24/7).
BACA JUGA: Atas Perintah Luhut Pandjaitan, Gus Yaqut Siap Mengerahkan 50 Ribu Orang
Usai menghabisi tiga polisi di Polsek Pirima, Osimin bersama anggota KKB lainnya langsung bergerak ke sekitar Polsek Tiom.
Pada 28 November, Osimin menembaki rombongan Jenderal (purn) Tito Karnavian, mantan kapolri yang saat itu bertugas sebagai Kapolda Papua dan sedang menuju ke Polsek Tiom.
Namun, dalam serangan kali ini tidak ada polisi yang gugur. Setelah itu, Osimin bersama anggota KKB lainnya kabur dan menjadi buronan.
Selanjutnya pada 15 Juli 2013, Osimin sempat ditangkap Timsus Polda Papua dan divonis empat tahun penjara atas kejahatannya.
Tak cukup sampai di situ, Osimin ternyata mampu kabur dari Lapas Abepura pada 8 Januari 2016.
Dia lantas melanjutkan aksi kejahatan bersama KKB dan menembak mati Yanmar, salah satu tukang ojek di Kampung Popome, Lanny Jaya.
“Terakhir terlibat kontak tembak dengan tim gabungan di Kampung Popome pada 2018,” pungkas Kamal. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan