jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (Oso) menilai pidato keras Presiden Joko Widodo di depan relawan Galang Kemajuan (GK) di Bogor pekan lalu bukanlah sebuah serangan balik ala tokoh yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu.
Menurut Oso, hal yang dilakukan Jokowi sangat wajar untuk mengonter berbagai isu miring yang menyerang calon petahana di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 itu.
BACA JUGA: Pilpres 2019: Misteri Senyuman Mahfud MD dan Zainul Majdi
"Bukan serangan balik, tapi zaman now di situasi dia capres dan wajar kalau mengonter isu-isu yang tidak menguntungkan dirinya," kata Oso di gedung DPR, Jakarta, Senin (9/4).
Apalagi, lanjut Oso, isu-isu terkesan sengaja dicari-cari dan dibuat-buat untuk menyudutkan Jokowi. "Kondisi lapangan ternyata tidak sesuai dengan apa yang dituduhkan kepada Pak Jokowi," kata ketua DPD RI itu.
BACA JUGA: Jokowi Pengin Tol Ciawi-Cigombong Beroperasi Tiga Bulan Lagi
Menurut dia, sebenarnya Jokowi bukanlah tipe pemimpin yang terlalu gampang untuk mengonter isu-isu. Namun, ujar Oso, kali ini Jokowi merasa perlu untuk melakukan konter.
"Karena trennya sekarang pada peningkatan masalah sosialisasi dia sebagai capres untuk kedua kalinya," ujarnya.
BACA JUGA: Tim Patroli Cyber Amankan Pencapresan Prabowo
Senator asal Kalimantan Barat itu menegaskan, Jokowi orang yang tidak bisa ditebak. Itulah kelebihan Jokowi sehingga disukai rakyat.
"Bukan saya yang bilang, tapi rakyat yang bilang suka Jokowi," katanya.
Oso menambahkan, sah-sah saja ada yang tidak suka terhadap Jokowi. Tapi, faktanya banyak rakyat yang selalu mengerubungi mantan gubernur DKI itu untuk berfoto bersama.
“Itu spontasitas bukan dibikin-bikin," pungkasnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pidato Keras Jokowi Menuai Pujian
Redaktur & Reporter : Boy