jpnn.com, SURABAYA - Pemain Persebaya Surabaya Osvaldo Haay tampil moncer sepanjang November 2018. Dari empat laga, mencetak tiga gol. Persebaya juga mampu menyapu bersih kemenangan.
Maka sangat layak jika pemain terbaik versi Jawa Pos dan Statoskop bulan November jatuh kepada pemain 20 tahun itu.
BACA JUGA: Djanur Hampir Pasti, Siapa Pemain Persebaya Bakal Didepak?
--
Pulihnya David da Silva sempat dikhawatirkan bakal membuat performa Osvaldo Haay menurun. Maklum, saat Da Silva cedera, Osvaldo yang didapuk sebagai striker tampil menggila. Dari tiga laga sebagai striker utama, pemain kelahiran 17 Mei 1998 itu mampu mencetak empat gol.
BACA JUGA: Antara Osvaldo Haay, Rambut Pirang, dan Sergio Aguero
Nah, pulihnya Da Silva jelas membuat Osvaldo harus kembali ke posisi aslinya, yakni winger. Masalahnya, saat tampil sebagai winger, performa Osvaldo kurang apik. Dari 14 laga tampil sebagai winger, mantan penggawa Persipura Jayapura itu hanya mengemas dua gol saja.
Tapi, kekhawatiran itu ternyata tak terbukti. Osvaldo tetap saja tampil trengginas kala dimainkan sebagai winger. Buktinya, dari empat laga yang dilakoni sepanjang bulan November sebagai winger, dia sudah mengemas tiga gol, satu assist dan sembilan umpan kunci.
BACA JUGA: Terjawab! Alasan Utama Osvaldo Haay Garang di Persebaya
Duetnya dengan Da Silva juga kian padu. Kemenangan telak 5-2 atas Bali United (18/11) jadi bukti shahih. Dalam laga itu Osvaldo mampu mencetak brace, sementara Da Silva mencetak hatrick. Gol tunggalnya pula yang mampu mengantarkan Persebaya menekuk Bhayangkara FC 1-0 di stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya (26/11).
Karena itu, Jawa Pos dan Statoskop dengan mantap memilih Osvaldo sebagai pemain terbaik bulan November. Meski begitu, Osvaldo enggan jemawa.
“Puji Tuhan saya jadi pemain terbaik. Ini semua karena bantuan teman-teman ya. Itulah yang akhirnya bisa membantu saya (jadi pemain terbaik),” kata Osvaldo kepada Jawa Pos.
Dia menilai tak hanya dirinya yang pantas jadi pemain terbaik. “Intinya, semua pemain Persebaya yang ada di lapangan, itulah yang terbaik,” tambahnya. Nah, soal kembali ke posisi asli sebagai winger, Osvaldo mengaku tak masalah. Termasuk saat dirinya dimainkan sebagai striker utama kala Da Silva dibekap cedera.
Menurutnya, bermain di posisi mana saja tak masalah. “Yang jelas, saya selalu berusaha berikan yang terbaik dan bekerja keras. Saya juga selalu berdoa minta yang terbaik, sehingga bisa menemukan kembali performa,” tegas Osvaldo.
Hal itu ternyata diamini oleh pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman. Pelatih yang akrab disapa Djanur itu melihat Osvaldo sebagai sosok pemain tangguh.
“Dia cukup percaya diri. Setiap latihan, dia lebih pede. Itu yang menonjol dari dia (Osvaldo). Ditambah lagi dia juga memang punya kemampuan yang bagus,” kata mantan pelatih Persib Bandung itu.
Nah, hal itulah yang dinilai mampu membuat Osvaldo bangkit. Usai tampil kurang produktif di putaran pertama, kini dia mampu memberi bukti dengan torehan total sembilan gol. “Inilah ya mungkin hikmah absennya Da Silva, Osvaldo jadi bisa membuktikan penampilan terbaiknya,” tambah Djanur.
Pujian tak hanya datang dari internal Persebaya. Pelatih PSMS Medan Peter Butler secara terang-terangan menyebut bahwa Osvaldo adalah striker yang menakutkan.
“Lini depan Persebaya dengan Osvaldo Haay cukup berbahaya. Kalau sedang on fire dan diberi ruang sedikit saja, itu bisa saja menghukum kami,” kata pelatih asal Inggris itu.
Nah, Osvaldo pun bertekad untuk memberikan yang terbaik di laga terakhir kontra PSIS Semarang (8/12). Dia berharap mampu menebus kekalahan 4-0 kala bersua PSMS Medan (1/12). Demi pesta di laga kandang terakhir. “Itu (kekalahan) jadi motivasi bagi saya untuk menang lawan PSIS,” tegas Osvaldo. (gus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... David da Silva, Predator Beringas yang Pintar
Redaktur & Reporter : Soetomo