Osvaldo Lessa Pergi Meninggalkan Keterpurukan

Minggu, 25 Juni 2017 – 00:21 WIB
Osvaldo Lessa (kanan). Foto: dok.JPG/JPNN.com

jpnn.com, PALEMBANG - Sriwijaya FC terdampar di urutan ke-13 dari 18 kontestan Liga 1. Kenyataan ini harus diterima tim berjuluk Laskar Wong Kito imbas dari penampilan angin-anginan selama ditukangi Pelatih Osvaldo Lessa sejak 26 Maret lalu.

Yu Hyun Koo dan kawan-kawan pun jarang menang dari 11 pertandingan yang dilakoni.

BACA JUGA: SFC Tertarik Rekrut Keith Kayamba Gumbs Jadi Asisten Pelatih

Dari 11 laga itu, Sriwijaya FC hanya mampu koleksi empat kemenangan. Uniknya, keempat kemenangan itu hanya mampu ditunjukkan kepada empat tim dari Kalimantan.

Dimulai dengan menang 1-0 atas Borneo FC (22/4), kemudian menang 2-0 atas Persiba Balikpapan (9/5), lalu unggul 3-2 dari Barito Putera (13/5), dan remukkan Mitra Kukar 3-1(7/6).

BACA JUGA: Foto Ini Patahkan Rumor Kiatisuk Senamuang Bakal Latih Klub Liga 1

Sementara melawan tim asal Jawa atau Sumatera dan Sulawesi hasil maksimal yang bisa dikantongi adalah seri.

Pelatih caretaker Hartono Ruslan mengklaim, tidak mudah mendongkrak peringkat Sriwijaya FC. Butuh kesabaran ekstra dan kerja ekstra keras. Kenapa?

BACA JUGA: Hartono Fokus Benahi Permainan SFC di Babak Kedua

Karena Osvaldo Lessa meninggalkan banyak pekerjaan rumah (PR). PR ini harus segera diselesaikan jika ingin tim berjuluk Laskar Wong Kito mengoreksi nasibnya saat ini.

"Banyak PR yang harus dikerjakan. Tidak hanya nonteknis tapi juga teknis. Artinya, selain mental agar pemain bisa kembali percaya diri hadapi sisa pertandingan ya kerja sama antarlini mulai depan, tengah, dan belakang ditingkatkan lagi," ungkap Hartono.

Arsitek kelahiran Malang 1960 silam ini menerangkan, lini tengah menjadi PR yang paling urgent untuk diatasi dari sekian pembenahan.

Pada pertandingan mulai pekan ke-12 tandang ke Arema FC, 7 Juli nanti, lini tengah Sriwijaya FC harus lebih berperan.

Mereka harus bisa menghapus sekat yang tidak secara langsung berlaku sejak kick off Liga 1 pada 15 April silam.

Ya, sejak pertama kali Liga digulirkan lini tengah Sriwijaya FC dalam bermain tidak berani keluar kotak. Mereka cenderung main di area sendiri. Imbasnya, kreativitas dari sektor ini turun drastis dari musim-musim sebelumnya.

Dari biasanya pemain gelandang yang suka menusuk ke jantung pertahanan lawan dan mengirimkan ancaman apakah itu through pass ataupun shooting jarang terlihat.

Imbasnya, saat menyerang Sriwijaya FC hanya menyandarkan pada kreativitas tiga pemain menyerang yang biasanya diperankan oleh Alberto Goncalves, Maldini Pali, Hilton Moreira, ataupun Rizky Ramadhana, dan winger lainnya.

Demikian juga saat bertahan, lini belakang jatuh bangun karena kurangnya back up dari para gelandang. Semestinya, lanjut Hartono, para gelandang bisa bermain fleksibel.

Pada saat menyerang, para gelandang harus mau naik membantu para striker sementara saat bertahan harus mau turun untuk bantu bek.

"Kesannya ya pemain gelandang muter-muter di tengah saja. Semua akan kita benahi di latihan. Yang belum diajarkan ya nanti diberikan yang sudah bagus dipertahankan yang kurang ditambahi. Terutama peran lini tengah harus lebih baik dan lebih fleksibel," jelas bapak dua puteri ini.

Kakunya pemain tengah dalam bermain bisa dilihat dari sumbangan gol dari sektor ini. Hanya Maldini Pali dan Tijani Belaid yang catatkan namanya di papan skor.

Itu pun masing-masing satu gol. Sementara sisanya diborong Alberto Goncalves dan Hilton Moreira. Satu lagi dari pemain muda Rizky Dwi Ramadhana.

Ke depan, lanjut Hartono, frekuensi lini tengah melepaskan tembakan harus lebih ditingkatkan. Ini bukan berarti lini depan kurang menjanjikan. Lini depan sudah bagus.

Dalam statistik, 88 kali tembakan yang separonya shoot on goal kebanyakan dilakukan oleh para striker.

"Shooting lini depan cukup. Tinggal perlu ditingkatkan lagi peran dari lini kedua. Jika skenario ini jalan, permainan bisa lebih hidup karena ancaman bisa datang dari mana saja," terangnya.

Hartono menegaskan, banyak PR di Sriwijaya FC tidak akan membuatnya layu sebelum berkembang. Sebaliknya, dia justru tertantang untuk membenahi dan melakukan yang terbaik bagi Sriwijaya FC. Mantan pelatih Persik Kediri dan Persis Solo ini akan menjalankan amanat yang telah diberikan oleh pengurus dan manajemen Sriwijaya FC.

"Saya akan jalankan dulu tanggung jawab yang diberikan kepada saya. Semampu saya dan semaksimal mungkin. Soal hasil itu akan mengikuti," terangnya. (kmd/ion)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cari Klub Baru, Osvaldo Lessa Masih Betah di Indonesia


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler