Otak di Balik Bali Nine Dikabarkan Hidup Nyaman dalam Kemewahan

Senin, 23 Februari 2015 – 04:40 WIB

jpnn.com - SYDNEY - Dua warga negara Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran kini tengah menanti eksekusi hukuman mati di Indonesia. Namun, keduanya diyakini hanya pelaku di lapangan karena masih ada dalang di balik upaya penyelundupan narkoba oleh dua terpidana mati yang dikenal dengan duo Bali Nine itu.

Harian The Age di Australia memberitakan bahwa seseorang yang diyakini sebagai otak aksi Bali Nine dalam menyelundupkan narkoba justru hidup nyaman di Australia. Dalang yang dicurigai kepolisian itu bisa menikmati kehidupan mewah justru saat orang yang membuatnya kaya, Chan dan Sukumaran menanti hukuman mati di Bali.

BACA JUGA: Simpan Pistol di Dalam Kutang, Dor... Mata Kena Pelor

Mantan petinggi di kepolisian Australia menyebut pria itu sebelumnya sudah menjadi sasaran investigasi. Namun, pria yang dicurigai itu diyakini berhenti dari tindakan ilegal setelah memenangi lotere hingga jutaan dolar Australia (AUD) beberapa tahun silam.

Menurut intelijen kepolisian Australia, pria itu memiliki keterlibatan tingkat tinggi dengan sindikat yang memasok narkoba ke duo Bali Nine. Sindikat itu pula yang patut diduga memasukkan narkoba ke Australia.

BACA JUGA: Abbot Akui Gagal Cegah Terorisme di Australia

Pria yang kini tinggal di Sydney itu memang dikenal licin karena beberapa kali terbebas dari tuntutan pidana dari tindak kejahatan yang dilakukannya. Namun, tak lama setelah Chan dan Sukumaran ditahan polisi di Bali, pria yang diyakini jadi otak penyelundupan heroin itu memenangi lotere lebih dari AUD 5 juta.

Keberuntungan luar biasa itu semakin menegaskan bahwa biasanya pelaku bisnis narkoba yang ditangkap hanyalah pemain lapangan. Sedangkan para senior di sindikat biasanya berupaya memastikan bahwa mereka tidak terlibat sehingga tetap meneruskan bisnisnya yang ilegal. Sesekali kalaupun ada yang tertangkap, biasanya adalah kurir dari luar negeri.

BACA JUGA: Wanita Cantik Ini Gigit Mr P Pacar karena Tak Terima Dihina

Chan dan Sukumaran memang tak pernah mengungkap untuk siapa mereka bekerja. Hal itu semakin menyiratkan bahwa keduanya sangat memertimbangkan keselamatan keluarga mereka di Australia. Atau, bisa jadi mereka berdua memang tidak tahu siapa yang ada di puncak sindikar sebagai pengatur penyelundupan narkoba.

Chan dan Sukumaran hanyalah operator lapangan dalam penyelundupan narkoba meski mereka tetap dinyatakan bersalah pada tahun 2006. Peran mereka adalah mengarahkan kurir yang juga orang Australia begitu tiba di Bali.

Fairfax Media awal pekan ini melaporkan bahwa penggambaran Chan dan Sukumaran sebagai figur kunci dalam sindikat penyelundupan heroin pada April 2005 bisa jadi telah menghancurkan peluang keduanya untuk mendapat penangguhan hukuman dari pemerintah Indonesia. Hanya saja, kepolisian Indonesia memang tidak pernah menangkap pemasok, pengatur utama maupun pihak yang mendanai operasi Chan dan Sukumaran.

Chan masih berumur 22 tahun saat ditangkap di Bali. Kala itu, polisi Indonesia mengaku terus memburu pihak yang terkait dengan sindikat yang memasok heroin ke Bali Nine. Pihak terkait itu diyakini juga menjadi tersangka penyelundupan heroin dalam jumlah besar ke negara-negara barat.

Sementara seorang pelacur asal Thailand bernama Cherry Likit Bannakorn telah teridentifikasi sebagai kurir yang mengirim dua koper berisi heroin ke Chan di Bali. Hanya saja, PSK itu masih menjadi buruan Interpol meski kemungkinan hanya punya sedikit keterlibatan dengan sindikat penyelundup narkoba.

Pada 27 April 2005, kepolisian Indonesia menembak mati Man singh Ghale. Pria kelahiran Nepal itu disebut memiliki sejarah panjang dalam penyelundupan narkoba di Indonesia dan punya hubungan dengan operasi Bali Nine.

Man Singh Ghale ditembak karena berupaya melarikan diri. Namun, belakangan terungkap bahwa tangannya sebenarnya terikat dibelakang saat itu. Beberapa bulan kemudian, Polisi Federal Australia (AFP) menyebut Man Sing Ghale bukanlah pemain besar dalam operasi Bali Nine.(theage/ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengeliling Dunia Naik Sepeda Tewas Ditabrak di Thaliand


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler