jpnn.com, MEDAN - Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Agus Andrianto memastikan pihaknya masih terus mengusut kasus dugaan penculikan terhadap anggota DPRD Medan, Boydo Panjaitan.
Hingga saat ini, polisi baru menangkap satu dari beberapa pelaku yang menculik politisi PDI Perjuangan itu.
BACA JUGA: KPK: Swasta Jadi Pelaku Korupsi Tertinggi Kedua setelah Anggota Legislatif
Sayangnya, Agus tak menyebutkan identitas lengkap pelaku. Namun, dia menegaskan yang ditangkap tersebut diduga merupakan otak pelaku penculikan terhadap Boydo.
BACA JUGA: Ada Saran Nih dari Tsamara PSI untuk Pak Kivlan Zen
BACA JUGA: Menghilang 2 Hari, ASA Belum Juga Ditemukan
“Sudah diamankan pada Senin dini hari,” kata Agus, Senin (13/5/2019).
Agus menjelaskan saat ini penyidik masih mendalami motif dibalik aksi penculikan tersebut. Keterangan sementara yang diperoleh oleh mereka menyebutkan penculikan ini terjadi karena persoalan perolehan suara pemilu 2019 yang terjadi.
BACA JUGA: Diculik di Masjid, ASA Dibawa Perempuan Tua Bergamis Biru
“Kita akan dalami. Kalau kasus yang dilaporkan Pak Boydo ini, murni masalah sengketa perolehan suara internal mereka,” ujarnya.
Sebelumnya, Boydo ramai dikabarkan pemberitaan dibawa paksa usai mengikuti proses perhitungan suara tingkat KPU Kota Medan di Hotel Grand Inna, Jalan Balai Kota Medan pada Jumat 10 Mei 2019 lalu.
Saat itu, Boydo datang sebagai saksi PDI Perjuangan. Usai keluar dari hotel, tiba-tiba dibawa paksa oleh seseorang berinisial WZ dan beberapa rekannya. Kasus ini bahkan membuat petinggi PDI Perjuangan menjadi berang.
Boydo kemudian memang sempat dilepas, namun kemudian secara resmi melaporkan kasusnya ke Polrestabes Medan.
BACA JUGA: Raup 914 Ribu Suara, Jokowi Unggul Atas Prabowo di Sulawesi Tengah
Kepala Badan Hukum dan Advokasi DPP PDI Perjuangan (PDIP), Junimart Girsang mendesak kasus ini dituntaskan. “Ini kasus premanisme. Kita minta agar pihak kepolisian mengusut tuntas pengaduan ini,” tegasnya.
Junimart mengaku ia sudah memperoleh informasi terkait detail peristiwa tersebut langsung dari Boydo. Dari rangkaian peristiwa tersebut menurutnya aksi penculikan terhadap Boydo karena persoalan perolehan suara pemilu 2019 merupakan hal yang tidak pantas untuk dilakukan.
“Ini juga berkaitan dengan marwah PDI Perjuangan dan marwah DPRD Medan. Saya sudah berkomunikasi dengan pak Kapolda dan Mabes Polri agar ini menjadi atensi mereka,” pungkasnya. (rgu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Main ke Masjid, ASA Dibawa Kabur Orang tak Dikenal
Redaktur & Reporter : Budi