SIMPANG ULIM--Mobil Daihatsu Taruna BL 847 PZ milik Fadhil Muhammad (33) tampak berlubang-lubang. Dari body kenderaan Wakil Ketua Komisi A DPRK Aceh Timur, yang juga caleg Partai Aceh ini, jebol akibat ditembus peluru orang tak dikenal (OTK) . Peristiwa ini dialami korban, Minggu (14/7) dinihari saat parkir depan kantor Komite Peralihan Aceh, Sagoe Simpang Ulim, di Desa Peulalu, Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur.
Akibat penembakan, mobil Taruna korban menderita kerusakan. Ada temuan tiga lobang peluru di body mobil termasuk kaca pintu tengah bagian kiri kondisinya retak.
“Saya sangat terkejut saat hendak menambah air radiator, sekitar pukul 06:30 pagi. Awalnya curiga melihat kaca pintu tengah yang sudah retak. Setelah diperiksa, ternyata di bodi mobil ada tiga lubang bekas tembakan. Satu pas di bawah handel pintu depan atau di posisi supir, satu di pintu tengah dan satu lagi di dekat tutup tangki minyak,” kata Fadhil ketika ditemui Metro Aceh (Grup JPNN).
Katanya, malam itu mobil diparkir seperti biasanya di depan teras kantor KPA Sagoe Simpang Ulim. Tepatnya di pinggir jalan Negara Banda Aceh- Medan, kira-kira 1 km arah timur kota Simpang Ulim.
“seperti biasanya mobil selalu saya parkirkan menghadap ke barat, “ kata Fadhil Muhammad, seraya mengatakan, dirinya berprediksi mobilnya itu ditembak dari arah jalan Negara.
Masih menurut Fadil, pada malam kejadian, Fadhil bersama warga, sedang minum kopi di sebuah warung."Lokasi saya tak terlalu jauh, sekitar 200 meter arah barat lokasi kejadian, pada pukul 3:00. Kami mendengar suara ada suara letusan senjata, tapi kami cuek aja, karena pikir itu hanya suara letusan petasan remaja main mercon,” ujarnya.
Menurut korban peristiwa tersebut diserahkan kepada pihak kepolisian sepenuhnya untuk dilakukan penyelidikan. Ia juga mengaku selama dirinya menjadi anggota DPRK Aceh Timur merasa tidak punya musuh siapapun dan selama ini saya tidak merasa ada ancaman apapun dan dari pihak manapun, “selama ini saya telah membangun komunikasi dengan semua pihak. Saya menduga pelaku sengaja ingin menebar terror dengan motif yang saya tidak pahami, “ jelasnya.
“Mudah-mudahan, pelaku segera tertangkap, sehingga masalahnya tidak melebar kemana-mana dan tidak menimbulkan persepsi macam-macam di tengah masyarakat,” harap Fadhil.
Kapolres Aceh Timur, AKBP Muhajir, Sik, melalui Kasat Reskrim AKP Muhayat Effendi, SH.MH, saat dihubungi Metro Aceh mengatakan, polisi sudah melakukan olah TKP. Dimana pihak kepolisian menumukan satu proyektil dalam mobil.
"Petugas juga menemukan satu pecahan proyektil dalam kantor KPA Sagoe Simpang Ulim. Pecahan proyektil itu mengenai dinding beton kantor. Mobil korban juga akan kita amankan sebagai barang-bukti. Namun karena dalam kondisi mogok, mobilnya kita amankan di Mapolsek saja. Sedangkan saksi akan dimintai keterangan di Mapolres Aceh Timur,” kata Muhayat.
Saat disinggung mengenai jenis senjata yang dihgunakan pelaku, AKP Muhayat belum bisa menjelaskan.“Soal jenis senjata yang dipakai OTK, hal itu baru bisa dipastikan setelah barang-bukti proyektil diperiksa di Laboratorium Forensik, “ demikian pungkas Kasat Reskrim.(ilyas)
Akibat penembakan, mobil Taruna korban menderita kerusakan. Ada temuan tiga lobang peluru di body mobil termasuk kaca pintu tengah bagian kiri kondisinya retak.
“Saya sangat terkejut saat hendak menambah air radiator, sekitar pukul 06:30 pagi. Awalnya curiga melihat kaca pintu tengah yang sudah retak. Setelah diperiksa, ternyata di bodi mobil ada tiga lubang bekas tembakan. Satu pas di bawah handel pintu depan atau di posisi supir, satu di pintu tengah dan satu lagi di dekat tutup tangki minyak,” kata Fadhil ketika ditemui Metro Aceh (Grup JPNN).
Katanya, malam itu mobil diparkir seperti biasanya di depan teras kantor KPA Sagoe Simpang Ulim. Tepatnya di pinggir jalan Negara Banda Aceh- Medan, kira-kira 1 km arah timur kota Simpang Ulim.
“seperti biasanya mobil selalu saya parkirkan menghadap ke barat, “ kata Fadhil Muhammad, seraya mengatakan, dirinya berprediksi mobilnya itu ditembak dari arah jalan Negara.
Masih menurut Fadil, pada malam kejadian, Fadhil bersama warga, sedang minum kopi di sebuah warung."Lokasi saya tak terlalu jauh, sekitar 200 meter arah barat lokasi kejadian, pada pukul 3:00. Kami mendengar suara ada suara letusan senjata, tapi kami cuek aja, karena pikir itu hanya suara letusan petasan remaja main mercon,” ujarnya.
Menurut korban peristiwa tersebut diserahkan kepada pihak kepolisian sepenuhnya untuk dilakukan penyelidikan. Ia juga mengaku selama dirinya menjadi anggota DPRK Aceh Timur merasa tidak punya musuh siapapun dan selama ini saya tidak merasa ada ancaman apapun dan dari pihak manapun, “selama ini saya telah membangun komunikasi dengan semua pihak. Saya menduga pelaku sengaja ingin menebar terror dengan motif yang saya tidak pahami, “ jelasnya.
“Mudah-mudahan, pelaku segera tertangkap, sehingga masalahnya tidak melebar kemana-mana dan tidak menimbulkan persepsi macam-macam di tengah masyarakat,” harap Fadhil.
Kapolres Aceh Timur, AKBP Muhajir, Sik, melalui Kasat Reskrim AKP Muhayat Effendi, SH.MH, saat dihubungi Metro Aceh mengatakan, polisi sudah melakukan olah TKP. Dimana pihak kepolisian menumukan satu proyektil dalam mobil.
"Petugas juga menemukan satu pecahan proyektil dalam kantor KPA Sagoe Simpang Ulim. Pecahan proyektil itu mengenai dinding beton kantor. Mobil korban juga akan kita amankan sebagai barang-bukti. Namun karena dalam kondisi mogok, mobilnya kita amankan di Mapolsek saja. Sedangkan saksi akan dimintai keterangan di Mapolres Aceh Timur,” kata Muhayat.
Saat disinggung mengenai jenis senjata yang dihgunakan pelaku, AKP Muhayat belum bisa menjelaskan.“Soal jenis senjata yang dipakai OTK, hal itu baru bisa dipastikan setelah barang-bukti proyektil diperiksa di Laboratorium Forensik, “ demikian pungkas Kasat Reskrim.(ilyas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ricuh BLSM, Rumah Kades Dibakar
Redaktur : Tim Redaksi