jpnn.com, JAKARTA - Analis politik Pangi Syarwi Chaniago memprediksi citra dan objektivitas Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai lembaga yang independen, bakal terganggu setelah operasi tangkap tangan (OTT) KPK yang menjerat komisioner KPU Wahyu Setiawan, Rabu (8/1) kemarin.
Pasalnya, sebagian masyarakat pada Pilpres 2019 lalu sudah menaruh curiga pada penyelenggara pemilu.
BACA JUGA: Analisis Eks Ketua KPK Busyro Muqoddas soal Anggota KPU Terjaring OTT
Dugaan kecurangan memang tidak terbukti, namun kemudian muncul kasus dugaan suap Wahyu yang melibatkan salah seorang caleg dari PDI Perjuangan, terkait proses pergantian antarwaktu (PAW) di DPR.
"Saya kira kasus WS yang terjerat OTT KPK mengganggu citra dan objektivitas KPU sebagai lembaga yang independen, lembaga yang bisa dipercaya dan punya legitimasi yang bagus," ujar Pangi kepada jpnn.com, Jumat (10/1).
BACA JUGA: Masih Ada OTT, Ketua KPK Mengaku Tak Bahagia
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini juga menilai, bakal sulit bagi KPU untuk kembali meyakinkan masyarakat, apalagi jika itu hanya dilakukan lewat kata-kata permintaan maaf.
"Meski demikian, saya kira tetap masih ada waktu bagi KPU untuk tidak lelah memulihkan kepercayaan publik, membangun trust building. Memang untuk itu perlu waktu," katanya.
BACA JUGA: Hasto Pastikan Tak Lindungi Stafnya yang Terjerat OTT KPK
Pangi mengambil contoh dalam pelaksanaan Pilkada serentak 2020 yang bakal digelar dalam waktu dekat, dapat menjadi ajang penyelenggara memulihkan kepercayaan publik. Caranya, dengan melaksanakan segala tugas yang ada secara profesional dan tidak memberi celah adanya pelanggaran.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang