jpnn.com, JAKARTA - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif ikut menanggapi pernyataan Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Dudung Abdurachman yang menyebut semua agama benar di mata Tuhan.
Slamet Maarif menilai mantan Pangdam Jaya tersebut telah melampuai kewenangannya.
BACA JUGA: Letjen Dudung: Saya Ini Panglima Kostrad, Bukan Ulama
"Sudah melampaui batas dan wewenang sebagai Pangkostrad," kata Slamet Maarif kepada JPNN.com, Kamis (16/9).
Eks Juru Bicara FPI itu menuturkan kalimat yang diucapkan Letjen Dudung kelihatan indah, tetapi penuh racun. Dia mengibaratkan racun tersebut bermerek madu.
BACA JUGA: Sekjen PBNU: Ucapan Letjen Dudung Konteksnya Kebangsaan
"Kalimat itu mengandung racun akidah yang sangat berbahaya karena kalimat itu belum selesai. Jika akidah Pak Dudung lurus harusnya bicara, semua agama benar bagi pengikutnya masing masing," tutur Slamet.
Dia menuturkan, tidak boleh penganut satu agama membenarkan ajaran agama lainnya. Bagi muslim wajib menyakini Islam agama yang paling benar. Sebaliknya, penganut lain menganggap benar agamanya itu menjadi hak mereka.
BACA JUGA: MUI Sebut Ucapan Letjen Dudung Berdasarkan Pancasila
"Sebaliknya agama Kristiani menganggap agamanya benar dan yang lain salah, ya, urusan mereka," beber Slamet.
Dia menyarankan Letjen Dudung agar bisa lebih banyak belajar Islam atau minimal membaca fatwa MUI. Selain itu, Letjen Dudung disarankan tidak terus mencari popularitas kepada satu kelompok tertentu.
"Nanti bisa memecah dan mengadu domba umat Islam dan TNI," beber Slamet. (ast/jpnn)
Redaktur : Soetomo
Reporter : Aristo Setiawan