JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku sudah mengunjungi sejumlah pabrik gula (PG) dan menyatakan kagum atas kemajuannya dalam hal kebersihan. Salah satu yang dibanggakan Dahlan adalah PG Gempolkrep yang berlokasi di Kecamatan Gedek, Kabupaten Mojokerto.
"Saya lihat kerapiannya, kebersihannya. Seperti di PG Gempolkrep ini, sudah saya lihat. Sudah hampir seperti mal. Tapi, belum ya, hampir ya. Harus ditingkatkan. Sebentar lagi sebersih mal," ujarnya saat berkunjung ke PG Gempolkrep kemarin.
Saat mengunjungi salah satu PG yang dikelola PTPN X tersebut, Dahlan tampak mengontrol sendiri permesinan di PG. Dia juga melihat pasokan tebu hingga ke bagian pengemasan yang sudah disendirikan dalam ruangan tertutup, sehingga lebih higienis.
"Sudah lumayan. Tadi saya lihat tebu yang dikirim juga sudah bagus. Terima kasih untuk petani yang telah memenuhi pengiriman tebu yang manis, bersih, dan segar," ujarnya.
Dirut PTPN X Subiyono mengungkapkan, masalah kebersihan PG itu bukan hal sepele. Juga, tidak hanya ditujukan agar PG tampak rapi. Pengelolaan lingkungan PG yang baik bisa memengaruhi kinerja. In-house keeping atau tata kelola lingkungan PG akan meningkatkan efisiensi.
Kondisi PG yang prima dan bersih berpengaruh pada tingkat kehilangan pol yang kecil. Pol adalah jumlah gula dalam setiap 100 gram larutan yang diperoleh dari teknis pengukuran di pabrik.
Melalui pengelolaan lingkungan dalam PG yang bagus, tingkat kehilangan bahan olahan bisa ditekan. In-house keeping yang baik bisa mencegah kebocoran dan tumpahan dalam rantai produksi di PG.
"Kalau lingkungan dalamnya terkelola baik, ada lokalisasi bahan olahan yang berpotensi terbuang untuk segera dikembalikan ke siklus produksi secepat mungkin. Jika itu bisa makin efisien, bisa hemat bahan baku dan energi. Ujung-ujungnya, kinerja PG meningkat," tegasnya. (ron/nk/c5/kim)
"Saya lihat kerapiannya, kebersihannya. Seperti di PG Gempolkrep ini, sudah saya lihat. Sudah hampir seperti mal. Tapi, belum ya, hampir ya. Harus ditingkatkan. Sebentar lagi sebersih mal," ujarnya saat berkunjung ke PG Gempolkrep kemarin.
Saat mengunjungi salah satu PG yang dikelola PTPN X tersebut, Dahlan tampak mengontrol sendiri permesinan di PG. Dia juga melihat pasokan tebu hingga ke bagian pengemasan yang sudah disendirikan dalam ruangan tertutup, sehingga lebih higienis.
"Sudah lumayan. Tadi saya lihat tebu yang dikirim juga sudah bagus. Terima kasih untuk petani yang telah memenuhi pengiriman tebu yang manis, bersih, dan segar," ujarnya.
Dirut PTPN X Subiyono mengungkapkan, masalah kebersihan PG itu bukan hal sepele. Juga, tidak hanya ditujukan agar PG tampak rapi. Pengelolaan lingkungan PG yang baik bisa memengaruhi kinerja. In-house keeping atau tata kelola lingkungan PG akan meningkatkan efisiensi.
Kondisi PG yang prima dan bersih berpengaruh pada tingkat kehilangan pol yang kecil. Pol adalah jumlah gula dalam setiap 100 gram larutan yang diperoleh dari teknis pengukuran di pabrik.
Melalui pengelolaan lingkungan dalam PG yang bagus, tingkat kehilangan bahan olahan bisa ditekan. In-house keeping yang baik bisa mencegah kebocoran dan tumpahan dalam rantai produksi di PG.
"Kalau lingkungan dalamnya terkelola baik, ada lokalisasi bahan olahan yang berpotensi terbuang untuk segera dikembalikan ke siklus produksi secepat mungkin. Jika itu bisa makin efisien, bisa hemat bahan baku dan energi. Ujung-ujungnya, kinerja PG meningkat," tegasnya. (ron/nk/c5/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS Tolak Kenaikan Harga BBM tapi Setuju BLSM
Redaktur : Tim Redaksi