jpnn.com - HANOI – Sebuah pabrik kembang api yang terletak di wilayah utara Vietnam meledak, Sabtu (12/10). Sedikitnya 12 orang tewas dan 90 lainnya terluka dalam insiden di kompleks militer dekat Kota Hanoi tersebut. Semua korban adalah pekerja pabrik yang berusaha menyelesaikan pesanan kembang api untuk Imlek.
"Mayat 12 korban sudah berhasil kami evakuasi. Saat ini ledakan juga sudah bisa kami atasi," kata Mayjen Le Quang Dai, salah seorang pejabat militer di Provinsi Phu Tho.
BACA JUGA: Miss Universe Minta Maaf soal Sesi Foto di Taj Mahal
Kemarin militer masih menyisir lokasi ledakan untuk mencari korban yang selamat. Tran Minh Khanh, wakil direktur dinas kesehatan provinsi, menyatakan bahwa kondisi sebagian besar korban yang luka serius.
Saat kejadian ada sekitar 200 pekerja yang mengerjakan pesanan kembang api. Konon, sempat terdengar serentetan ledakan sebelum api membakar sebagian besar pabrik yang merangkap sebagai gedung serbaguna tersebut. Tidak hanya melalap pabrik kembang api yang dikelola militer, ledakan itu juga mengakibatkan beberapa rumah di sekitar lokasi rusak.
BACA JUGA: Argentina Akui Perubahan Identitas Transgender
"Pemerintah langsung mengungsikan sekitar 1.000 penduduk yang tinggal di sekitar kompleks militer setelah adanya ledakan tersebut," ungkap sumber surat kabar online VnExpress.
Sebab, ledakan itu sempat terdengar sampai radius 10 km dari lokasi kejadian. Lagi pula, ledakan beruntun pembuatan kembang api tersebut berlangsung selama beberapa jam.
BACA JUGA: Perintah Masuk Tahanan 14 Hari
Selama ini hanya pabrik yang terletak di kompleks militer itulah yang memproduksi kembang api untuk keperluan Imlek di Vietnam. Lantaran menjadi satu-satunya produsen kembang api, pabrik tersebut bekerja nonstop. Setiap sif ada sekitar 200 pekerja yang memproduksi kembang api. Kemarin polisi juga langsung mencari tahu penyebab ledakan. (AP/AFP/hep/c15/tia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Republik Tawarkan Solusi Shutdown
Redaktur : Tim Redaksi