jpnn.com, JAKARTA - Presiden Direktur PT Bali Seafood International, Gerald C Knecht mengatakan keberadaan PT Bali Seafood International sebagai pusat konstruksi dan pabrik pengelolaan ikan di Teluk Santong, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, telah memberi dampak positif, khususnya bagi nelayan kecil tradisional setempat.
Menurut dia, pabrik pengelolaan ikan miliknya mengusung satu model bisnis yang mendukung sebagian besar dari program pemerintah. "Dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), yakni mengembangkan dan mendukung keberlangsungan perikanan dan mendukung nelayan skala kecil di Indonesia," kata Gerald kepada wartawan di SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (7/6).
BACA JUGA: Harga Telur dan Ikan Naik, Daging Stabil
Gerald mengatakan, kehadiran pabrik pengolahan ikan nantinya juga akan memberi nilai tambah bagi nelayan. Karena jalur distribusi menjadi lebih ringkas, di mana nelayan langsung membawa hasil lautnya ke pabrik untuk kemudian dilakukan pengemasan.
"Nelayan tradisional banyak yang tidak memiliki fasilitas penyimpanan yang baik di perahu kecil mereka. Penanganan yang tidak baik itu bisa membuat kerugian mencapai 60 persen karena ikan tidak lagi segar," kata dia.
BACA JUGA: Ikan Asal Luwuk Sudah Bisa Diekspor via Udara
Karena itu dia berharap dukungan pemerintah pusat dan daerah agar pabrik bisa segera beroperasi dan memberikan dampak langsung bagi nelayan, khususnya nelayan tradisional.
"Dalam bisnis model berkelanjutan yang telah berjalan di beberapa negara seperti New Zealand, Ghana, Sierra Leone dan Oman ini juga banyak memberikan manfaat lain yang berfokus pada triple bottom line," ucap Gerald.
BACA JUGA: Waduuh, Harga Ikan Kalahkan Ayam
Model industri yang dihadirkan yaitu triple bottom line, sebuah model yang tidak hanya memperhatikan aspek finansial, tetapi juga sosial dan lingkungan. "Atau yang dikenal juga dengan people, planet dan profit," ujar Gerald.
Dari tiga hal tersebut, menjaga keberlangsungan kekayaan laut menjadi hal utama. Karena itu dalam praktiknya Gerald mengatakan, pihaknya juga memberikan pemahaman dan pelatihan akan pentingnya menjaring ikan secara berkelanjutan.
Di antaranya adalah memberikan pelatihan memancing yang efektif, memberikan pemahaman bentuk dan ukuran ikan yang terbaik untuk ditangkap, juga cara penanganan ikan saat sudah di atas kapal. Semua itu penting untuk diketahui agar bisa memberikan harga jual ikan yang baik untuk nelayan.
Termasuk memberikan pelatihan manajemen uang dan pembiayaan mikro yang dapat mereka manfaatkan di saat musim melaut tidak memungkinkan.
"Indonesia adalah pusat biodiversity dunia, karena itu penting untuk memastikan kekayaan sumber daya laut Indonesia. Karena itu pula kami bekerja sama dengan nelayan-nelayan kecil tradisional," pungkas Gerald. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Besar Negara Tujuan Ekspor Ikan dan Udang Jatim
Redaktur & Reporter : Adek