Pabrik Petrokimia Mewah Berdiri di Papua Barat

Rabu, 25 Januari 2017 – 01:04 WIB
Airlangga Hartarto (pidato). Foto: Kemenperin

jpnn.com - jpnn.com - Papua Barat akan segera memiliki pabrik petrokimia dengan kualitas oke.

Sebab, pabrik petrokimia senilai USD 1,5 miliar akan segera dibangun di Teluk Bintuni, Papua Barat.

BACA JUGA: Industri Alas Kaki dan Tekstil Lakukan PHK Terbanyak

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, Teluk Bintuni memiliki kekayaan alam berupa gas bumi yang merupakan bahan baku industri petrokimia.

Industri petrokimia merupakan salah satu sektor yang akan mendapatkan penurunan harga gas sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2016 tentang penetapan harga gas bumi.

BACA JUGA: Peran E-Commerce Terhadap Industri Ritel Hanya 1 Persen

"Karenanya kami akan mendukung alokasi gas dengan harga terjangkau yang akan ditentukan," ucap Airlangga, Senin (23/1).

Menurutnya, potensi gas bumi di Teluk Bintuni diidentifikasi mencapai 23,8 triliun standar kaki kubik (TSFC).

BACA JUGA: Pemerintah Diingatkan Soal Sinkronisasi Kebijakan

Sebanyak 12,9 TSCF telah dialokasikan untuk dua train liquified natural gas (LNG).

Sementara itu, sebanyak 10,9 TSCF untuk satu train LNG.

Selain itu, telah ditemukan pula cadangan baru sebesar 6-8 TSCF.

Airlangga menambahkan, potensi gas yang terdapat di Teluk Bintuni juga dapat digunakan sebagai bahan baku industri amonia untuk mendukung industri urea.

Selain itu, gas bumi juga dapat digunakan sebagai bahan baku industri metanol untuk mendukung industri pusat olefin.

Direktur Investasi PT Pupuk Indonesia Gusrizal menyatakan, komitmennya untuk memanfaatkan gas yang ada untuk pabrik petrokimia yang akan segera didirikan.

Pihaknya membangun industri pengolahan gas bumi menjadi metanol, etilena, polipropilena dan polietilena. (ers)

BACA ARTIKEL LAINNYA... OJK Klaim Regulasi Minerba Dongkrak Ekspor


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
industri  

Terpopuler