Pabrik Sel Punca DBI Resmi Beroperasi Setelah Mengantongi Sertifikasi BPOM

Kamis, 12 September 2024 – 20:22 WIB
Kepala BPOM Taruna Ikrar bersama Wamenkes Dante Saksono Harbuwono saat memberikan keterangan pers seusai peresmian Pabrik Sel Punca DBI di kawasan industri Jababeka, Cikarang. Foto: Mesya/JPNN

jpnn.com - CIKARANG - Pabrik Sel Punca DBI di kawasan industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, resmi beroperasi.

Hal itu setelah Daewoong Biologics Indonesia (DBI), anak perusahaan lokal Daewoong Pharmaceutical, mengumumkan bahwa pada 12 September 2024 bahwa pabrik sel punca telah menerima sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) .

BACA JUGA: Daewoong dapat Izin Operasikan Laboratorium Pengolahan Sel Punca di Indonesia

CEO Daewoong Pharmaceutical Shawn Park mengatakan Daewoong sebagai mitra inovasi bertujuan tumbuh bersama industri farmasi dan biofarmasi di Indonesia.

"Kami akan mentransfer teknologi sel punca mutakhir kami ke Indonesia dan segala upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia," kata Shawn Park saat peresmian Pabrik Sel Punca DBI di kawasan industri Jababeka, Cikarang, Kamis (12/9). 

BACA JUGA: Pelabelan Bahaya BPA di Galon Guna Ulang oleh BPOM Dinilai Sudah Tepat & Penting

Shawn Park menjelaskan bahwa ini merupakan langkah pertama dalam proyek penelitian dan pengembangan skala besar dengan industri farmasi dan biofarmasi Indonesia.

Di samping itu, pihaknya juga terus berinvestasi sambil mengembangkan bisnis dalam spektrum yang luas, termasuk botulinum toksin, peralatan medis, penelitian dan pengembangan, sumbangan sosial, ruang penyembuhan. 

BACA JUGA: Jaga Kesehatan Rambut dengan Menggunakan 3 Bahan Alami Ini

"Riset dan pengembangan terbaik untuk biofarmasi, berkolaborasi dengan UI dan ITB untuk mengoperasikan dan membuka pusat penelitian biofarmasi," ungkapnya.

Dia menjelaskan dengan sertifikasi GMP ini, Daewoong telah mengambil langkah pertama dalam proyek penelitian dan pengembangan berskala besar bekerja sama dengan industri farmasi dan biofarmasi Indonesia.

DBI telah menerima izin dari Kementerian Kesehatan untuk fasilitas pemrosesan sel puncanya pada Januari 2024.

Sembilan bulan kemudian, perusahaan memperoleh sertifikasi CPOB, yang memungkinkan untuk memasok sel punca berkualitas tinggi ke Indonesia. 

Daewoong memiliki kemampuan untuk memproduksi sel punca berkualitas tinggi.

Perusahaan telah memperoleh izin untuk ketiga persyaratan utama pengembangan dan produksi biofarmasi canggih di Korea: manufaktur biofarmasi canggih, pengelolaan sel manusia, dan fasilitas pemrosesan sel.

Berdasarkan hal ini, Daewoong berencana memperkenalkan berbagai sel punca, seperti sel punca yang berasal dari tali pusat dan sel punca yang berasal dari jaringan lemak, serta memperluas jaringan untuk mencakup sel eksosom dan sel imun guna menyediakan pilihan pengobatan yang inovatif bagi pasien Indonesia.

Daewoong terus berinvestasi sambil mengembangkan bisnis dalam cakupan yang luas, yang meliputi botulinum toksin, peralatan medis, penelitian dan pengembangan, kontribusi sosial, ruang rekreasi untuk well-being. 

Hubungan Daewoong dengan industri farmasi dan masyarakat Indonesia sudah terjalin sejak 2005 atau 20 tahun lalu. 

"Pembukaan pabrik sel punca merupakan tonggak penting sejak berdirinya Daewoong. Kami berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia," terangnya.

Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan kemitraan ini bermakna sebagai fondasi penting bagi pengembangan teknologi pengobatan berbasis sel punca. Dia berterima kasih kepada Daewoong yang berkomitmen untuk tumbuh bersama Indonesia.

"Sangat penting bahwa kita telah meletakkan fondasi utama bagi pengembangan pengobatan berbasis sel punca berkualitas tinggi. Daewoong merupakan perusahaan asing pertama yang mendapatkan sertifikasi BPOM," ucapnya.

Pada kesempatan sama, Wamenkes Dante Saksono Harbuwono berharap peresmian pabrik ini menjadi satu batu loncatan teknologi manufacturing untuk pengobatan yang lebih baik di Indonesia.

"Sehingga kita bisa memperoleh alih teknologi ini secara maksimal untuk kemajuan Indonesia di masa depan." (esy/jpnn) 


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler