jpnn.com, PEKANBARU - Sejoli di Pekanbaru, ditangkap Polisi lantaran membuang bayi, yang diduga hasil hubungan di luar nikah.
Sejoli berinisial MF (25) dan RF (23) itu ditangkap Polsek Bukit Raya, setelah ada penemuan bayi di Jalan Ampi, Kelurahan Air Dingin, pada Rabu 25 Desember 2024 lalu.
BACA JUGA: Penabrak 1 Keluarga di Pekanbaru Sempat Konsumsi Sabu-Sabu
“Keduanya kami tangkap lantaran terbukti membuang bayi yang ditemukan warga di Jalan Ampi,” kata Kapolsek Bukit Raya, Kompol Syafnil Jumat (3/1).
Syafnil menjelaskan MF dan RF telah menjalin hubungan asmara sejak Februari 2022.
BACA JUGA: Menyambut Tahun Baru 2025, Watsons Hadirkan Promo Spesial
Selama menjalin hubungan asmara, keduanya sempat melakukan hubungan badan layaknya suami-istri hingga menyebabkan RF hamil tanpa sepengetahuan MF.
“RF mulai merasakan sakit perut pada 21 Desember 2024 dan sempat dibawa MF ke dua rumah sakit. Di RS Syafira, diketahui bahwa RF mengandung janin berusia lima bulan,” ujar Kompol Syafnil.
BACA JUGA: Centrum Digital Asia, Hadirkan Pilihan Berbeda Dalam Mendisain Web
Namun, RF kembali mengalami sakit perut hingga akhirnya melahirkan secara mendadak di kamar kosnya.
Proses persalinan tersebut dibantu oleh MF. Setelah bayi lahir, pasangan tersebut merasa malu dan tidak siap untuk merawat sang bayi. RF lantas meminta MF untuk membuangnya.
Bayi perempuan tersebut kemudian ditinggalkan di dekat dinding sebuah sekolah dasar di Kecamatan Bukit Raya, terbungkus kain panjang.
Kejadian ini diketahui setelah warga melaporkan penemuan bayi tersebut kepada pihak kepolisian.
“Kami langsung memerintahkan tim yang dipimpin Kanit Reskrim AKP Lukman untuk menyelidiki. Berdasarkan hasil penyelidikan, identitas kedua pelaku terungkap,” ungkap Syafnil.
Hingga akhirnya RF ditangkap di tempat kosnya dan MF di kawasan Jalan HR Soebrantas.
“Saat diperiksa, keduanya mengakui perbuatannya dan mengungkapkan alasan membuang bayi karena malu dan merasa tidak mampu merawatnya,” tutur Syafnil.
Saat ini, sejoli tersebut telah diamankan di Mapolsek Bukit Raya untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. (mcr36/jpnn)
Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Rizki Ganda Marito