jpnn.com, BANDUNG - Bea Cukai Bandung secara kontinu memberikan asistensi ke beberapa pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Asistensi bertujuan mendorong agar para pelaku UMKM dapat melakukan ekspor dan memasarkan produk-produknya ke luar negeri.
BACA JUGA: Doku Meluncurkan Aplikasi Pembayaran Terbaru untuk Dukung Digitalisasi UMKM
Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Bandung Eri Prihantari mengatakan asistensi dilakukan pihaknya beberapa kali sejak Mei lalu.
“Kami mengunjungi banyak UMKM dalam tiga kali pelaksanaan asistensi, mulai dari produsen makanan instan, minuman, hiasan dinding, kerajinan tangan, hingga produk pertanian,” kata Eri Prihantiri melalui keterangan, Selasa (4/7).
BACA JUGA: Bea Cukai Kembali Gelar Operasi Gempur Rokok Ilegal di 3 Wilayah Ini, Lihat Hasilnya!
Pada akhir Mei, Bea Cukai Bandung mengunjungi tiga UMKM potensial di wilayahnya, antara lain Sasbotram Recycle Product, UMKM yang bergerak di bidang produksi kerajinan tangan.
Kemudian CV Dapisari, produsen kopi bubuk di Kota Cimahi.
Produk @dapisarikopii saat ini sudah banyak tersebar di supermarket di Kota Bandung dan sekitarnya, dan CV Sankimo Okta Violet, UMKM produsen kantong urine.
“Dalam waktu dekat, CV Dapisari akan memasarkan produknya ke India, sementara CV Sankimo saat ini telah berhasil memasarkan produknya ke pasar Malaysia, Mesir, dan Arab Saudi,” jelas Eri.
Bea Cukai Bandung selanjutnya juga melakukan asistensi kepada tiga UMKM lainnya pada Jumat (9/6).
Kunjungan kali ini dilakukan, antara lain ke PT Berkah Cocopeat penghasil media tanam yang digunakan oleh petani.
Selanjutnya ke PT Trikarya Indonesia, produsen pakaian olah raga khusus wanita berhijab, dan UMKM Tintun Cookies, produsen kue kering di kota Cimahi.
Ketiga perusahaan tersebut sudah memiliki rencana ekspornya, yakni PT Berkah Cocopeat ke Tiongkok, PT Trikarya Indonesia mengekspor produknya ke pasar Malaysia dan Eropa, serta Tintun Cookies ke Australia.
“Jadi dalam asistensi tersebut kami memberikan edukasi terkait ekspor, mulai instalasi modul ekspor hingga cara pembuatan dokumen pemberitahuan ekspor," terangnya.
Eri memastikan UMKM akan dibina oleh tim Bea Cukai Bandung sampai berhasil melaksanakan ekspor secara mandiri.
Terakhir pada Jumat (15/6), Bea Cukai Bandung mengunjungi dua UMKM lainnya, yaitu CV Cihanjuang Inti Teknik dan Moika Food.
CV Cihanjuang Inti Teknik merupakan produsen bandrek dan sekoteng, sementara Moika Food adalah produsen makanan ringan Baso Aci.
Eri berharap melalui asistensi tersebut UMKM dapat mengekspansi bisnisnya dan mengenalkan produk-produk Indonesia ke kancah internasional.
“Meningkatnya ekspor akan menambah devisa dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Kami pun siap memberikan fasilitas KITE IKM untuk melengkapi dukungan tersebut,” pungkas Eri. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi