Pacu Ekspor Kertas ke Iran

Kamis, 17 Maret 2011 – 20:32 WIB
JAKARTA - Bisnis pelaku usaha nasional bakal terkatrol peningkatan hubungan dagang bilateralSaat ini pemerintah tengah melakukan negosiasi kerjasama perdagangan Preferential Trade Agreement (PTA) yang merupakan perjanjian bilateral

BACA JUGA: Polytron Kenalkan Tag Line Baru

Dalam negosiasi tersebut termasuk dibahas mengenai pos tarif untuk komoditas kertas.

Direktur Jenderal Kerjasama perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami mengatakan ada beberapa pos tarif yang diajukan dalam PTA tersebut
"Termasuk produk kertas

BACA JUGA: Mandiri Incar Tiga Perusahaan Asuransi

Total kami mengajukan 776 pos tarif dengan nilai ekspor USD 305 juta," urainya dalam diskusi panel terkait hambatan aktifitas ekspor-impor dan hubungan perdagangan Indonesia dan negara-negara Timur Tengah kemarin (16/3).

Dalam perjanjian tersebut, Iran mengajukan 522 pos tarif dengan nilai impor USD 120 juta
Sebelumnya, ekspor non migas Indonesia ke Iran sempat mencapai posisi tertinggi pada 2008 lalu dengan nilai USD 697 juta

BACA JUGA: Telkom Juga Tertarik pada StarOne

Kemudian menurun sampai USD 506 juta sajaNah tahun lalu, nilai ekspor mengalami kenaikan sampai USD 639 juta.

Dia menuturkan, kerjasama hubungan dagang tersebut menilai besarnya potensi yang dimiliki IranDikatakan, tarif yang tinggi cukup menghambat kinerja eksporAlasannya, Iran tidak termasuk dalam anggota WTO sehingga mereka bisa memberlakukan biaya tinggi.

Rencananya, pihaknya akan segera melaksanakan pembahasan PTA bersama pemerintah Iran pada April nantiGusmardi mengharapkan agenda pembahasan tersebut bisa segera tuntas sehingga bisa segera dimanfaatkan para pelaku pasar.

Terkait rencana peningkatan hubungan dagang tersebut, Sinarmas memiliki target untuk menaikkan ekspor mereka ke IranRegional Sales Director Midlle East, Africa, India, Oceania, Sinarmas Pulp and Paper, Tanza mengatakan, proyeksi ekspor kertas tahun ini bisa meningkat 15 persen dari realisasi tahun lalu USD 80 juta.

Dia optimistis, target tersebut bisa dicapaiSebab, dari sisi potensi permintaan produk kertas dari Iran sangat besarDisebutkan, jenis produk yang diekspor ke negara tersebut antara lain, kertas cetak dan kertas fotokopi"Ekspor yang masuk ke Iran lewat negara ketiga seperti Uni Emirat Arab nilainya mencapai sekitar USD 100 juta," kata Tanza.

Akan tetapi produk mereka menjadi tidak berdaya saing karena bea masuk yang dipatok Iran cukup tinggiPenerapan bea masuk tersebut sesuai dengan jenis kertas yang diekspor, sehingga bervariasi mulai dari 5 persen sampai 10 persenKarena itu, adanya hubungan dagang bilateral bisa mendorong ekspornya(res)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Exxon Mobil Incar Elnusa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler