Pada 17 Agustus 1966, Bung Karno bercerita…

Jumat, 17 Agustus 2018 – 14:33 WIB
Bung Karno usai salat. Foto: dokumentasi Arsip Nasional

jpnn.com - “Di dalam pidato 17 Agustus 1966 aku katakan, arek-arekku, engkau arek-arekku yang memanggul bedil, engkau adalah penegak daripada Pancasila. Dan setialah kepada Pancasila itu, pegang teguh kepada Pancasila, bela Pancasila itu.”
 
Demikian seruan Presiden Soekarno sebagaimana tersua dalam arsip Amanat Presiden Soekarno pada Hari Ulang Tahun Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, di Parkir Timur Senayan, Jakarta, 5 Oktober 1966, yang tersimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
 
Menurut Bung Karno, Pancasila adalah ilham yang diberikan Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
 
“Tidakkah saudara-saudara masih ingat kepada pidato saya, baik di Senayan itu, di situ, di Istana Negara. Bahwa pada malam akan terjadinya sidang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai yang harus mengusulkan dasar negara…karena keesokan harinya tanggal 1 Juni aku diharuskan berpidato di hadapan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai untuk mengusulkan dasar Negara?”
 
Bung Karno mengenang lagi peristiwa pada malam 31 Mei 1945.
 
“Pada malam itu, aku telah keluar dari rumahku di Pagangsaan Timur, pergi keluar menengadahkan mukaku ke langit. Melihat bintang di langit yang beribu-ribu dan berjuta-juta.
 
Dan bahwa pada waktu itu aku memohon, menangis kepada Allah Swt., ya Allah ya Rabbi, berilah petunjuk kepadaku apa yang besok pagi akan aku usulkan ke hadapan siding Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai, akan menjadi dasar daripada negara kita yang akan datang.
 
Dan bahwa sesudah itu aku tidur, dan bahwa esok harinya aku mempunyai keyakinan bahwa dasar yang harus aku usulkan ialah Pancasila,” paparnya.
 
Maka ke muka angkatan bersenjata, Bung Besar menghimbau…       
 
“Angkatan Bersenjata Republik Indonesia harus kompak bersatu. Dan satu-satunya dasar agar supaya Angkatan Bersenjata Republik Indonesia berkompak satu ialah dasar Pancasila.
 
Kalau memakai dasar lain dari pada Pancasila, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia akan terpecah belah. Pegang teguh akan hal ini, saudara-saudara,” tandasnya. (wow/jpnn)

BACA JUGA: Bung Karno: Saat Proklamasi 17 Agustus, Indonesia Punya Apa?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Koleksi Dokumen Sejarah Indonesia Banyak Disimpan Monash University


Redaktur & Reporter : Wenri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler