Padahal, Ifron Muchtarom Akan Mempersunting Teman SMA, Maret

Sabtu, 17 Februari 2018 – 00:14 WIB
Mobil Toyota Vios milik tersangka Ifron Muchtarom terhenti di Jalan Undaan setelah ban mobil ditembak polisi dan mobilnya dirusak warga. Foto: YUAN ABADI/RADAR SURABAYA

jpnn.com, SURABAYA - Andrian, 46, warga Jalan Raya Metatu, Benjeng Gresik, tidak menduga pria pengendara mobil Toyota Vios di Jalan Semarang hingga Jalan Undaan, Surabaya, yang dikejar polisi, Kamis (15/2), adalah adiknya, Ifron Muchtarom.

Ya, orang yang diduga DPO kasus narkoba itu merupakan adik kandungnya.

BACA JUGA: Istri Penjaga Sekolah Tewas, Leher Terlilit Kabel Setrika

Mata berbinar dan berkaca-kaca terlihat dari bapak dua anak tersebut. Dengan nada lirih, sulung dari tiga bersaudara itu masih tidak percaya bahwa adiknya Ifron Muchtarom menjadi bulan-bulanan massa di Surabaya. Aksi itu dipicu akibat Ifron menabrak mobil, motor, dan polisi yang akan menangkapnya.

Yang dia ingat, sang adik adalah sosok yang pendiam dan banyak teman. Maka tidak salah, begitu berita penangkapan adiknya viral di media sosial, puluhan rekan-rekan adiknya datang ke rumahnya.

BACA JUGA: Sumbar harus Tetap Menyiapkan Kawasan Mandeh dan Mentawai

“Adik saya (Ifron Muchtarom,Red) tinggal di daerah Rungkut Surabaya bersama orang tua. Kalau datang ke sini biasanya seminggu satu kali. Anaknya pendiam namun punya banyak teman,” kata Andrian dengan suara lirih dan mata berkaca.

Dia menjelaskan, sampai dengan detik ini keluarga masih shock dengan kejadian tersebut. Tidak hanya itu, melihat latar belakang Ifron yang sarjana kesehatan masyarakat, keluarga tidak mempunyai kecurigaan terhadapnya terkait keterlibatan ke dalam dunia hitam narkoba.

BACA JUGA: Naik Sepeda Motor tak Pakai Helm, Brakk.. Mantan Camat Tewas

“Saya tahunya dari berita di TV karena saya hafal plat nomor mobilnya. Kami sekeluarga sangat tidak menyangka. Sebab dia orangnya pendiam, kalau main ke sini paling cuma tidur dan nonton TV,” tuturnya.

Terkait dengan kasus yang menimpa adiknya saat ini, Andrian mengaku pasrah. Keluarga menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada hukum yang berlaku.

Dia juga mewakili keluarga memohon maaf kepada pengguna jalan maupun masyarakat Surabaya yang menjadi korban dalam aksi kemarin.

“Saya yakin adik saya pasti khilaf. Harapannya bisa direhabilitasi, tidak dipenjara,” imbuhnya.

Di tempat terpisah rekan Ifron, Khusnul Acho Kurniawan, menuturkan rencananya Ifron pada bulan depan akan melangsungkan pernikahan dengan gadis di Desa Dungus, Cerme.

“Kalau tidak ada kejadian ini, tanggal 30 bulan Maret dia akan menikah dengan gadis bernama Sundari yang tidak lain adalah teman SMA-nya,” imbuh Acho.

Seperti yang diketahui sebelumnya, Ifron membabi buta di jalanan setelah ia mencoba kabur dari sergapan polisi saat berada di Jalan Kunti untuk transaksi.

Ifron merupakan salah satu DPO narkoba Polsek Simokerto. Dengan mengemudikan Toyota Vios nopol l 15555 QD, dia melaju kencang di jalanan Surabaya. Dia menabarak mobil, motor, dan anggota polisi, Bripka Yulianto

Polisi berhasil menghentikan Ifron setelah polisi menembak ban belakang mobilnya dengan dibantu warga di Jalan Gembong. (fir/yua/no)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Nelayan Jambi Ditemukan Tewas Mengapung di Bangka Barat


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler