Padamkan Hotspot, BNPB Siapkan Hujan Buatan

Kamis, 20 Juni 2013 – 23:23 WIB
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan dana Rp 25 miliar  untuk membuat hujan buatan, guna memadamkan kebakaran lahan dan hutan di Sumatera dan Kalimantan. Langkah ini sebagai jawaban atas keprihatinan Pemerintah Singapura terhadap kabut asap dan menurunnya mutu udara akibat kebakaran lahan dan hutan di Riau.

Nantinya, BNPB menjadi koordinator dan BPPT sebagai pelaksana  hujan buatan tersebut. "Waktu pelaksanaan tergantung dengan kebutuhan di lapangan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Kamis (20/6).



Menurut Sutopo, pantauan hotspot per tanggal 18 Juni 2013 berdasarkan data satelit NOAA18 di Kementerian Kehutanan menunjukkan bahwa jumlah hotspot tersebar di sejumlah provinsi di Sumatera. Di Riau ada 148 titik, Jambi 26 titik, Kalbar 22 titik, Sumsel 6 titik, dan Sumbar 5 titik.

Hotspot juga terjadi di negara lain seperti Malaysia, Thailand, Laos, Vietnam, Kamboja dan Myanmar. Namun jumlah hotspot tersebut belum dikategorikan besar jika dibandingkan puncak kemarau yang seringkali mencapai ribuan titik.



"Luasan lahan gambut terbakar di Riau mencapai 850 ha. Lahan yang sudah dipadamkan seluas 650 ha dengan jumlah personil 105 orang. Sampai saat ini upaya pemadaman masih berlangsung," lanjut Sutopo.


Ia menambahkan, fenomena terjebaknya kabut asap di wilayah Singapura -meskipun jumlah dan luas hotspot relatif kecil- disebabkan pengaruh anomali cuaca. Munculnya pusat-pusat tekanan rendah yang mengubah sirkulasi massa uap air, telah mengakibatkan terjadinya bencana asap yang tidak mengikuti pola umum.


Sutopo menambahkan, siklon Yagi dan Siklon Leepi yang berada di timur laut Philipina menyebabkan tertariknya massa udara dari Indonesia ke arah Philipina. Kabut asap dari daerah Riau juga mengalir ke arah Philipina melalui Singapura sehingga kualitas udara mengganggu Singapura.


Kebakaran lahan dan hutan, kata Sutopo, adalah bencana yang hampir setiap tahun terjadi di Indonesia. Ada 8 provinsi yang sering memiliki hotspot terbanyak yaitu Sumut, Riau, Sumsel, Jambi, Kalbar, Kalteng, Kalsel, dan Kaltim. Lokasi kebakaran umumnya daerah bergambut yang menyebabkan sulit dipadamkan. Apalagi, akses ke lokasi juga sulit dijangkau sehingga pemadaman di darat tidak mudah.

Untuk itulah BNPB bersama BPPT menggelar operasi hujan buatan untuk mengatasi bencana asap tersebut hampir setiap tahun. "Kunci utamanya adalah bagaimana agar pihak-pihak yang melakukan aktivitas pembakaran lahan dan hutan mampu mengendalikan kebakaran tersebut," kata Sutopo. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Politisi Gerindra Sarankan Dana Kompensasi untuk Bantuan Kesehatan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler