Padukan Konsep, OPSI 2009 Gantikan LPIR

Rabu, 18 November 2009 – 15:25 WIB
JAKARTA - Baterai bekas handphone ternyata masih bisa digunakanSetidaknya, seperti yang dilakukan murid MAN 3 Kediri, baterai-baterai bekas pakai itu bisa digunakan sebagai alternatif pengganti senter

BACA JUGA: Sertifikasi Guru Jalan Terus

Adalah Ana Fatchuliyah, siswi kelas II di sekolah tersebut yang menemukan dan mengembangkannya.

Saat dijumpai wartawan di sela-sela kegiatan Olimpiade Penelitian Siswa (OPSI) 2009 yang digelar di Plaza Gedung Pendidikan Nasional, Senayan, Jakarta, Ana membenarkan hal itu
Ia pun menyayangkan banyaknya konter handphone misalnya, yang membuang sia-sia begitu saja baterai bekas tersebut

BACA JUGA: Konferensi Internasional Anak Usia Dini di Surabaya

"Padahal masih bisa dipakai," ujarnya.

Menariknya, seperti disampaikan Ana, baterai bekas handphone yang digunakan ulang itu, juga memiliki kualitas berbeda-beda
Baterai Samsung misalnya katanya, mempunyai daya tahan 96 jam untuk lampu 1 volt, setelah diisi selama satu jam

BACA JUGA: 15 Juta Anak Usia Dini tak Sekolah

Sementara baterai Sony Ericsson bisa untuk 72 jam, baterai Siemens untuk 12,5 jam, serta baterai Nokia selama 10 jam.

Terkait kegiatan yang kini diikutinya, meski mengaku masih agak 'keder' dengan peserta lain, Ana mengaku optimisIa bahkan yakin menyabet prestasi di olimpiade yang dahulu disebut LPIR (Lomba Penelitian Ilmiah Remaja) tersebut.

Sementara, Kepala Seksi Bakat dan Prestasi Siswa Depdiknas, Suharlan SH MH, mengatakan bahwa OPSI adalah sebuah terobosan baru di bidang penelitian remajaDikatakannya, selain memiliki nama baru, acara yang digelar dari tanggal 16 hingga 20 November 2009 ini juga memadukan dua konsep olimpiade internasional, yaitu INEPO (International Environmental Project Olympiad) dan ICS (International Conference of Young Scientists).

"Bahkan, konsep ini bisa jadi lebih sempurna daripada ajang internasional (lain)," ujarnya memuji kegiatan yang diikuti tak kurang dari 89 sekolah itu.

Alasannya, menurut Suharlan, kedua model yang disebutkan sebelumnya itu memiliki kekurangannya masing-masingDi mana yang pertama (INEPO) hanya melibatkan poster dan sedikit saja hasil penelitian, ditambah sedikit wawancara dan dialogSedangkan untuk ICS, hanya berdasarkan presentasi atau wawancara sajaOPSI, kata Suharlan lagi, justru mengadopsi kedua hal itu.

Masih menurut Suharlan, pemenang ajang ini pun akan diikutsertakan pada lomba tingkat internasionalSementara sejauh ini, respon positif telah diberikan oleh berbagai perguruan tinggi dan lembaga/dinasSuharlan pun dalam hal ini berharap kultur dan budaya meneliti bisa terus tumbuh di sekolah-sekolah.

Ke depannya, menurut Suharlan lagi, OPSI akan terus dikembangkan, sehingga tidak hanya menyertakan penelitian di bidang ekologi dan sains, tetapi juga dari bidang-bidang lain seperti sastra, sosial dan sebagainyaKegiatan ini sendiri berlangsung setiap harinya mulai pukul 08.00 WIB, serta telah dibuka secara langsung oleh Menteri Pendidikan Nasional Dr Ir Mohammad Nuh(ran/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditargetkan Hingga 2015 Ada 30 Ribu Doktor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler