jpnn.com, CIANJUR - Hujan deras yang menguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sejak Selasa (21/4) dini hari membuat seratusan rumah di wilayah perkotaan terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Irfan Sopyan mengatakan, banjir yang mengenangi sejumlah wilayah di perkotaan akibat meluapnya anak Sungai Cianjur, setelah hujan turun deras sejak dini hari hingga pagi menjelang.
BACA JUGA: Longsor-Banjir Hantam Cianjur
"Tidak ada korban jiwa dalam petistiwa tersebut, namun pihaknya masih melakukan pendataan jumlah rumah rusak dan terdampak," katanya, Selasa (21/4).
Petugas masih melakukan pendataan terkait rumah yang rusak akibat banjir dan rumah yang terendam dilaporkan mencapai 100 unit, terbagi dibeberapa wilayah seperti Desa Limbangan, Kelurahan Sawahgede, Kelurahan Sayang.
BACA JUGA: Satu Orang Meninggal saat Banjir Melanda Bandung
Banjir juga menutupi jalan protokol yang saat ini sedang dibersihkan dari lumpur dan pasir yang disisakan air bah. Ruas jalan protokol sempat tergenang setinggi tumit orang dewasa melanda Jalan Abdulah Bin Nuh, Pangeran Hidayatullah dan Jalan HOS Cokroaminoto.
Menjelang siang jalan tersebut sudah dapat dilalui secara normal setelah petugas gabungan dari Polres Cianjur dan Damkar Cianjur, berhasil menyingkirkan lumpur dan pasir yang menutupi landasan jalan.
BACA JUGA: Pemberlakuan PSBB, Jalanan Sepi, Wanita Ini jadi Korban Perbuatan Terlarang
"Kami masih melakukan pendataan berapa total rumah yang terdampak, termasuk mendata warga yang mengungsi. Kami akan segera mengirim bantuan logistik kalau diperlukan," katanya.
Sementara warga perumahan BTN Joglo, Kelurahan Sawahgede, terpaksa mengungsi ke tempat yang dinilai aman karena khawatir banjir susulan akibat meluapnya Sungai Dipawangi yang terletak dibelakang perumahan kembali meluap.
Baca juga: Banjir di Majalengka tewaskan seorang warga
Deni (39) warga perumahan, mengatakan, banjir baru kali pertama terjadi sampai mengenangi perumahan yang terletak lebih tinggi dari sungai. "Kami langsung mengungsikan anak dan istri serta orang tua karena air dengan cepat mengenangi rumah," katanya.
Ia menjelaskan ketinggian air di luar rumah setinggi pinggang orang dewasa dan datang tiba-tiba, sehingga membuat warga tidak sempat menyelamatkan barang berharga yang ada di dalam rumah.
Dia dan puluhan warga di perumahan tersebut saat ini terpaksa mengungsikan keluarganya ke tempat yang dinilai aman karena masih takut terjadi banjir susulan karena hingga siang menjelang cuaca masih turun hujan meskipun dengan intensitas sedang.
"Harapan kami ada upaya pengerukan sungai yang mengalami pendangkalan serta penertiban bangunan dibagian hulu," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti