jpnn.com, JAKARTA - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga memberikan saran kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajaran terkait soal penempatan sumur resapan.
Dia menilai tidak semua lokasi di Jakarta bisa menjadi tempat pembangunan sumur resapan atau drainase vertikal.
BACA JUGA: AWPA Sumut Sepenuh Hati Mendukung Anies Baswedan jadi Capres di Pilpres 2024 Â
Menurut Nirwono, sumur resapan hanya sesuai bila dibangun di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur bagian selatan.
"Jakpus, Jakbar, Jaktim bagian utara dan Jakut praktis tidak bisa karena kedalaman air tanah yang dangkal sehingga tidak guna dibangun sumur resapan, itu pun di lokasi-lokasi yang bukan cekungan, tidak dekat kali, sungai, atau kanal," kata Nirwono kepada JPNN.com, Selasa (30/11).
BACA JUGA: Survei LANSKAP: Elektabilitas Prabowo Unggul Ketimbang Anies dan Ganjar
Selain itu, dia juga menyarankan agar pembangunan sumur resapan diserahkan kepada masyarakat dengan penempatan di halaman rumah masing-masing.
Dengan begitu, lanjut dia, Pemprov DKI Jakarta tidak perlu menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
BACA JUGA: Temui Buruh, Anies Mengaku telah Menyurati Kemnaker Terkait UMP 2022
"Jangan menggunakan dana APBD," tambahnya.
Nirwono mengatakan dana tersebut lebih baik digunakan untuk mengatasi banjir seperti menata bantaran kali, merehabilitasi saluran kota, revitalisasi danau, situ, embung, dan waduk, serta merestorasi kawasan pesisir pantura Jakarta untuk mengatasi banjir rob.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan sumur resapan akan dibangun sebanyak 22.292 titik untuk mengantisipasi banjir.
Hingga saat ini, jumlah sumur resapan yang sudah selesai dibangun ialah 6.233 titik. (mcr9/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Adil
Reporter : Dea Hardianingsih