Pak Chatib Basri Beri Masukan Buat Capres agar Ekonomi RI Tumbuh di Atas 6 Persen

Jumat, 08 Desember 2023 – 15:03 WIB
Ekonom Senior yang juga merupakan mantan Menteri Keuangan periode 2013-2014 Muhammad Chatib Basri saat menjawab pertanyaan wartawan dalam acara Regional Chief Economist Forum di Nusa Dua, Bali, Jumat (8/12/2023) (ANTARA/Bayu Saputra)

jpnn.com - NUSA DUA - Ekonom senior Chatib Basri memberi masukan kepada para calon presiden yang berkompetisi di Pilpres 2024, supaya ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas enam persen pada periode 2024-2029.

“Kita akan melihat bahwa nanti opsi kebijakannya tidak akan banyak dan akan similar (sama) dengan apa yang kita pakai saat ini,” kata Chatib Basri di sela-sela Regional Chief Economist Forum di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (8/12).

BACA JUGA: Ganjar Berkomitmen Lanjutkan Pembangunan IKN, Pendekatannya Berbeda dengan Capres Lain

Menteri Keuangan RI 2013-2014 itu mengungkapkan sejumlah opsi guna mendukung pertumbuhan ekonomi RI di atas enam persen, di antaranya menaikkan penerimaan pajak agar rasio pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) ikut terdongkrak.

Kementerian Keuangan mencatat rasio pajak Indonesia pada 2022 tercatat 10,4 persen terhadap PDB atau meningkat dibandingkan 2021 mencapai 9,1 persen.

BACA JUGA: Besok, Pemerintah Luncurkan Buku Putih Stranas Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030

Kemudian, masukan lainnya, yakni meningkatkan produktivitas, menarik investasi asing/penanaman modal asing (PMA) atau pembiayaan dari luar negeri serta kombinasi semua opsi tersebut.

Langkah itu dilakukan mencermati tabungan domestik atau gross domestic saving Indonesia terhadap PDB mencapai 37 persen berdasarkan data Bank Dunia selama 2016-2022. Sementara, setiap satu persen pertumbuhan ekonomi RI membutuhkan peningkatan investasi sekitar 6,8 persen terhadap PDB.

BACA JUGA: Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Bea Cukai Jalin Kerja Sama dengan UEA

Chatib menambahkan apabila Indonesia ingin pertumbuhan ekonominya 6-7 persen maka rasio investasi terhadap PDB harus mencapai 40,8 persen hingga 47,6 persen.

Berdasarkan data Kemenkeu, realisasi pendapatan negara per Oktober 2023 mencapai Rp 2.240,1 triliun atau sudah 90,9 persen dari target APBN 2023 yang mencatatkan pertumbuhan 2,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy).

Penerimaan pajak mencapai Rp 1.523,7 triliun atau 88,69 persen dari target yang tumbuh 5,3 persen (yoy).

Sedangkan posisi utang Indonesia mencapai Rp 7.950,52 triliun hingga 31 Oktober 2023.

Rasio utang terhadap PDB 37,68 persen yang masih di bawah dari batas rasio utang berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 batas rasio utang mencapai 60 persen.

Apabila diperinci, utang tersebut didominasi surat berharga negara (SBN) dengan denominasi rupiah yang mencapai Rp 7.048,90 triliun atau 88,66 persen dari total utang pemerintah. 

Pak Chatib Basri Beri Masukan Buat Capres agar Ekonomi RI Tumbuh di Atas 6 Persen

NUSA DUA - Ekonom senior Chatib Basri memberi masukan kepada para calon presiden yang berkompetisi di Pilpres 2024, supaya ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas enam persen pada periode 2024-2029.

“Kita akan melihat bahwa nanti opsi kebijakannya tidak akan banyak dan akan similar (sama) dengan apa yang kita pakai saat ini,” kata Chatib Basri di sela-sela Regional Chief Economist Forum di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (8/12).

Menteri Keuangan RI 2013-2014 itu mengungkapkan sejumlah opsi guna mendukung pertumbuhan RI di atas enam persen, di antaranya menaikkan penerimaan pajak agar rasio pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) ikut terdongkrak.
Kementerian Keuangan mencatat rasio pajak Indonesia pada 2022 tercatat 10,4 persen terhadap PDB atau meningkat dibandingkan 2021 mencapai 9,1 persen.

Kemudian, masukan lainnya, yakni meningkatkan produktivitas, menarik investasi asing/penanaman modal asing (PMA) atau pembiayaan dari luar negeri serta kombinasi semua opsi tersebut.

Langkah itu dilakukan mencermati tabungan domestik atau gross domestic saving Indonesia terhadap PDB mencapai 37 persen berdasarkan data Bank Dunia selama 2016-2022. Sementara, setiap satu persen pertumbuhan ekonomi RI membutuhkan peningkatan investasi sekitar 6,8 persen terhadap PDB.

Chatib menambahkan apabila Indonesia ingin pertumbuhan ekonominya 6-7 persen maka rasio investasi terhadap PDB harus mencapai 40,8 persen hingga 47,6 persen.

Berdasarkan data Kemenkeu, realisasi pendapatan negara per Oktober 2023 mencapai Rp 2.240,1 triliun atau sudah 90,9 persen dari target APBN 2023 yang mencatatkan pertumbuhan 2,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy).

Penerimaan pajak mencapai Rp 1.523,7 triliun atau 88,69 persen dari target yang tumbuh 5,3 persen (yoy).

Sedangkan posisi utang Indonesia mencapai Rp 7.950,52 triliun hingga 31 Oktober 2023.

Rasio utang terhadap PDB 37,68 persen yang masih di bawah dari batas rasio utang berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 batas rasio utang mencapai 60 persen.

Apabila diperinci, utang tersebut didominasi surat berharga negara (SBN) dengan denominasi rupiah yang mencapai Rp 7.048,90 triliun atau 88,66 persen dari total utang pemerintah. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler