jpnn.com, JAKARTA - Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya mitigasi dan pencegahan bencana dengan kolaborasi pentahelix.
"Kalimat Bapak Presiden yang terus terngiang-ngiang di benak kita semua adalah kunci utama mengurangi risiko bencana," kata Doni dalam Rakornas BNPB secara virtual, Rabu (10/3).
BACA JUGA: Doni Monardo Ungkap Tantangan Terbesar Setahun Perang Melawan Covid-19
Presiden, sambung Doni, juga meminta menyiapkan diri dengan membuat langkah antisipasi yang terencana dengan baik.
"Kebijakan nasional dan daerah harus sensitif terhadap kerawanan bencana," sambungnya.
BACA JUGA: Satu Keluarga Menjalani Praktik Prostitusi, dalam Sehari Punya Target Pelanggan
Doni menuturkan, turunan kebijakan dan perencaaan harus terukur, mesti ada proses pengendalian kebijakan serta tata ruang untuk memastikan semua berjalan dengan baik di lapangan.
"Bukan hanya di atas kertas," tegasnya.
BACA JUGA: Ada Pendiri yang Membelot dari Kubu Moeldoko
Melalui mitigasi dan pencegahan serta kebijakan tata ruang yang sensitif terhadap kebencanaan bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang tangguh menghadapi bencana.
"Karenanya kita harus sadar dan tanggap. Bencana bukan untuk diratapi, tapi dimitigasi. Bencana bukan semata musibah, tetapi harus dicegah," ucapnya.
Menurut Doni, manakala rakyat dibiarkan tetap buta terhadap ancaman bencana yang sewaktu waktu mendera, niscaya mereka akan celaka. Hal itu tak boleh sampai terjadi.
"Ketahuilah petaka buat mereka, artinya dosa bagi kita yang telah abai dan lalai," katanya.
"Manakala kita mengabaikan tanda-tanda alam dan lingkungan hidup atas nama pembangunan tunggu saja, cepat atau lambat bencana akan melanda. Ujungnya hanya duka dan derita bahkan hilangnya harta dan nyawa," pungkas Doni. (mcr12/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Arry Saputra