jpnn.com, SEMARANG - Usulan pemberian gelar pahlawan nasional terhadap Ali Sastroamidjojo akan terwujud sebentar lagi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung penuh usulan itu. Dia menyebut ketokohan serta perjuangan Ali Sastroamidjojo dalam memerdekakan Indonesia bukan hanya isapan jempol saja.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Kalimat Tegas Luhut Panjaitan kepada Wamenkes, Kapolri Langsung Beri Instruksi
Dukungan itu disampaikan Ganjar saat menghadiri acara seminar nasional melalui daring terkait pengusulan gelar pahlawan nasional Ali Sastroamidjojo, di kantornya, Jum'at (30/7).
Ganjar bercerita saat dirinya didatangi cucu Ali Sastroamidjojo yang menyampaikan niat keluarga soal pengusulan gelar pahlawan tokoh yang dikenal sebagai Sang Perdana Menteri itu.
BACA JUGA: Malam-Malam, Pak Ganjar Kedatangan Banyak Pemuda, Siapa Mereka?
“Saya kira kalau lihat dari catatannya sudah lengkap banget, pertanyaannya gampang saja, kalau orang Jawa kayak saya gini, di kampung gitu ya, melihatnya pakai perasaan saja. Pakai perasaan saja sudah cukup itu,” ucap Ganjar.
Perasaan yang dimaksudnya adalah ketokohan Ali Sastroamidjojo dalam pemerintahan Indonesia di masa Presiden Soekarno. Ganjar menilai tidak ada orang yang tak mengenal jasa-jasanya.
BACA JUGA: Romeo Selama Ini Memberi Bubur Ayam Gratis untuk Pasien Covid-19, Pak Ganjar Terharu
“Siapa sih orang yang enggak kenal Ali Sastroamidjojo? Bagaimana anak-anak muda yang dulu sekolah di Belanda yang diceritakan dalam bukunya itu,” katanya.
Sepak terjang Ali membawa nama Indonesia di kancah internasional, seperti Konferensi Meja Bundar, Konferensi Asia Afrika adalah sedikit dari bukti yang dinilai Ganjar membuat Ali Sastroamidjojo pantas jadi Pahlawan Nasional
“Saya kira menjadi sebuah kewajaran, seorang yang memang sudah berjuang untuk bangsa dan negara. Beliau adalah putra terbaik yang sangat-sangat sedikit yang mendedikasikan dirinya untuk bangsa dan negara,” tegasnya.
Apalagi, lanjut Ganjar, momennya bertepatan mendekat bulan kemerdekaan Indonesia yakni bulan Agustus. Ganjar berharap, seluruh persyaratan akan segera terpenuhi dan gelar Pahlawan Nasional itu segera diberikan.
“Saya akan coba bantu komunikasi, ah siapa tau di bulan Agustus ini beliau bisa menjadi pahlawan dan itu akan bisa menjadi kebanggaan bagi semua orang,” tandasnya.
Sebagai Informasi, Ali Sastroamidjojo adalah tokoh kelahiran Magelang, 21 Mei 1903. Ali merupakan tokoh politik, pemerintahan, dan nasionalis.
Dia mendapatkan gelar Meester in de Rechten dari Universitas Leiden, Belanda pada tahun 1927.
Sosok Ali juga adalah Perdana Menteri Indonesia ke-8 yang sempat dua kali menjabat pada periode 1953-1955 dan 1956-1957.
Selain itu, Ali juga sempat menjabat sebagai Wakil Menteri Penerangan pada Kabinet Presidensial I, Menteri Pengajaran pada Kabinet Amir Sjarifuddin I, Amir Sjarifuddin II, serta Hatta I, dan Wakil Ketua MPRS pada Kabinet Kerja III, Kerja IV, Dwikora I, dan Dwikora II.
Semasa bersekolah, aktif dalam organisasi pemuda, seperti halnya organisasi Jong Java (1918-1922) dan Perhimpunan Indonesia (1923-1928). Oleh karena aktivitasnya, dia ditahan pada tahun 1927 oleh Polisi Belanda bersama-sama dengan Mohammad Hatta.
Ali juga mengharumkan Indonesia dalam berbagai peristiwa penting di kancah internasional. Salah satunya, saat dia menjadi delegasi Indonesia di Konferensi Meja Bundar, Belanda dan pada tahun 1955 dia menjadi ketua umum Konferensi Asia Afrika di Bandung. Ali meninggal dunia di Jakarta pada tahun 1976. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia