Pak Ganjar Gandeng Sektor Perbankan untuk Membangkitkan Ekonomi Jateng

Kamis, 02 Juli 2020 – 18:19 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menghadiri acara launching marketplace BiMart di Bank Jateng. Foto: Dok/Ngopibareng.id

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menggandeng Bank Jateng dan BPR BKK untuk menyiapkan sejumlah jurus untuk mengembalikan kejayaan ekonomi Jateng

Setelah menggandeng sejumlah e-commerce raksasa nasional, kini giliran sektor perbankan tersebut yang digandeng Ganjar untuk mewujudkan cita-cita itu.

BACA JUGA: Pak Ganjar Terkagum-Kagum pada Mas Rangga

Menurutnya,  ini sebagai upaya untuk membangkitkan pelaku Usaha Kecil dan Mikro (UKM) melalui pendampingan, pelatihan serta pembiayaan.

"Bank Jateng dan BPR BKK sudah menyiapkan untuk membantu membangkitkan UKM. Misalnya permodalan, pendampingan, pelatihan hingga disediakan marketplace BiMart khusus bagi pelaku UKM itu," kata Ganjar saat menghadiri acara launching marketplace BiMart di Bank Jateng pada Kamis (2/7).

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Anak Pejabat Berbuat Terlarang, Demokrat Usir Bos Inalum, e-Banking Ratusan Juta Dibobol

Sektor UKM lanjut Ganjar memang menjadi salah satu andalan Jateng untuk bangkit di sektor ekonomi.

Selain industri menengah dan industri besar, UKM Jateng juga memiliki pangsa pasar dan potensi yang sangat besar.

BACA JUGA: Perempuan Ini Mengaku Istri Pejabat, Sudah Enam Orang jadi Korban Mulut Manisnya

Selain itu, UKM juga sudah terbukti tetap bisa survive (bertahan) di tengah pandemi. Hal itu dilihat saat meluncurkan sejumlah program seperti pembuatan masker dan pemberian bantuan bahan baku untuk industri boga.

"Kami sudah lakukan pemanasan, di tengah pandemi ini, mereka bisa buat masker, hazmat dan makanan. Artinya mereka bisa, tinggal kita bantu dampingi dan ayo dibeli. Maka saya sedang mendorong, yuk mulai dari pemerintah, instansi dan lembaga untuk membeli produk UKM. Kita berikan kesempatan pada mereka agar bisa survive, mari kita tunjukkan keberpihakan," sambungnya.

Namun lanjut dia, produk UKM ini tidak boleh kualitasnya biasa saja. Kualitas produk mereka harus bisa masuk pada market menengah ke atas, sehingga nilainya lebih bagus.

"Caranya gimana, ya kita latih. Makanya sekarang Bank Jateng dan BPR BKK menyiapkan pelatihan mulai produksi, manajemen keuangan, packaging, marketing dan lainnya termasuk permodalan. Semuanya kita lakukan dengan satu harapan UKM ini bisa menjadi kekuatan yang bisa membangkitkan ekonomi di tengah pandemi," terangnya.

Menurutnya, upaya itu sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo untuk mengembalikan kejayaan sektor ekonomi.

"Pesan pak Presiden kan jelas, kesehatan diurus, tapi ekonominya jangan sampai ketinggalan. Ini upaya kami untuk melaksanakan perintah itu," pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Bank Jateng, Supriyatno mengatakan, pihaknya fokus pada tiga hal dalam pengembangan UKM, yakni finansial, peningkatan SDM dan inovasi model pemasaran terkini. Untuk sektor finansial, pihaknya telah memberikan Kredit KUR kepada 23.924 kepada debitur dengan total outstanding sebesar Rp2,27 triliun.

"Kami juga telah menyalurkan Kredit Mitra Jateng 25 kepada 25.539 debitur dengan total outstanding 62,2 miliar," terang Supriyatno.

Sementara di sektor peningkatan SDM, pihaknya juga telah menggelar pelatihan kepada 9.453 pelaku UKM. Pelatihan sudah dilakukan sebanyak 736 kali kepada mereka.

"Sementara di sektor inovasi pemasaran, kami telah membuat marketplace BiMart sebagai media pemasaran bagi pelaku UKM di Jawa Tengah," pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler