Pak Ganjar Lega, Ada 2.000 Pedagang Patuh Terhadap Rencana Penutupan Pasar

Selasa, 16 Juni 2020 – 15:52 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo melihat Pasar Kandangan di Kabupaten Temanggung. Foto: Instagram

jpnn.com, TEMANGGUNG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo blusukan ke sejumlah pasar tradisional di Temanggung pada Selasa (16/6) untuk melakukan sosialisasi.

Pasalnya, terdapat lima pasar di Temanggung yang akan ditutup akibat ditemukannya kasus pasien positif COVID-19.

BACA JUGA: Hibur Bupati Temanggung, Ganjar Pranowo: Jangan Takut

Tahap awal, ada lima pasar yang dikunjungi, yakni Pasar Kandangan, Ngadirejo, Gemawang, Tembarak dan Jumo.

Di antara lima pasar yang akan ditutup pada Rabu (17/6) besok itu, dua pasar dikunjungi Ganjar, yakni Pasar Kandangan dan Ngadirejo.

BACA JUGA: Pak Ganjar Diserbu Dua Ibu-ibu saat Gowes, Wis Suwe Ora Dodolan Pak..

Di dua pasar itu, Ganjar mengedukasi sekaligus mensosialisasikan rencana penutupan itu.

"Bapak ibu, besok pasar ini mau ditutup setuju nggih, disemprot terus ditata. Besok bantu petugas ya untuk bersih-bersih," kata Ganjar kepada para pedagang.

BACA JUGA: Ayah Perawat, Ibu Bidan, Anaknya Dokter, Ketiganya Meninggal Dunia..Terima Kasih sudah Berjuang

Jawaban para pedagang pasar itu membuat Ganjar lega. Sebab, mereka semua mendukung upaya pemerintah untuk melindungi masyarakat dari penularan wabah covid-19.

"Nggih pak mboten nopo-nopo (iya pak tidak apa-apa ditutup), biar semuanya terlindungi," kata Ellyn, salah satu pedagang Pasar Kandangan.

Hal senada disampaikan Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Ngadirejo, Warto. Kepada Ganjar, dia mengatakan bahwa seluruh pedagang mendukung rencana penataan pasar oleh petugas.

"Kami setuju pak ditutup total selama tiga hari. Karena ada kasus positif COVID-19, ya kami mengikuti aturan pemerintah. Hanya saja saya usul, kalau bisa penutupan pasar dilakukan keseluruhan, termasuk toko depan pasar agar tidak terjadi kecemburuan," katanya.

Warto menerangkan, di pasar Ngadirejo itu, terdapat sekitar 2000 pedagang. Dari hasil rapid test beberapa waktu lalu, dia mendengar informasi ada yang positif di pasar itu.

"Katanya ada yang positif, tapi saya belum tahu datanya. Informasinya se-Kecamatan Ngadirejo ada 54 orang yang positif," terangnya.

Ganjar mengaku lega dengan dukungan para pedagang di pasar yang dikunjunginya. Hal itu membuat tugas pemerintah semakin ringan, karena pedagang dengan sadar tidak menolak penutupan pasar untuk kebaikan bersama.

"Pemandangan saya masuk ke dalam pasar tadi menyenangkan, pedagang semua mendukung, tidak ada yang keberatan. Ini kerja sama yang bagus, jadi harus benar-benar dioptimalkan untuk penataan sebaik mungkin," kata Ganjar.

Momentum penutupan pasar ini lanjut dia harus dibarengi dengan penataan dan pemenuhan sarana prasarana protokol kesehatan yang ada.

Setelah pasar ditutup, tidak boleh hanya disemprot saja, tapi harus ditata dengan pembatasan jarak pedagang, penyediaan tempat cuci tangan, penyediaan petugas patroli dan lainnya.

"Saya sudah mengeluarkan ingub tentang pedoman penataan ini. Segera kami kirim ke bupati/wali kota se-Jateng agar dijadikan pedoman, termasuk dalam penataan pasar," pungkasnya. (flo/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler