Pak Ganjar Menjenguk Guru yang Dua Kali Positif Covid-19, Tertular di Klaster Tarawih

Rabu, 12 Mei 2021 – 21:58 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo saat mendatangi rumah guru yang positif covid-19. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, PATI - Seorang guru Sekolah Menengah Kejuruan di Pati terkejut saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambangi rumahnya di Perum RSS Sidokerto, Desa Sidokerto, Kecamatan Kota Pati, Kabupaten Pati, Rabu (12/5).

Guru bernama Pram itu merupakan satu dari 56 pasien Covid-19 klaster tarawih di Desa Sidokerto.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Kubu Rizieq Berterima Kasih pada Jokowi, Novel Baswedan Bilang Begini, Kapolri Beri Kenaikan Pangkat

Pram yang saat itu di dalam rumah belum mengetahui bahwa Ganjar datang. Rumahnya juga tertutup rapat. Pram baru keluar saat seorang tetangganya memanggil.

Begitu membuka pintu rumah ternyata gubernur sudah berada di depan teras. Di depan Ganjar, dia menuturkan awal dia bisa tertular Covid-19 untuk kedua kalinya.

BACA JUGA: Yuk Ikut Open House ala Pak Ganjar, Ada Banyak Hadiah Menarik Lho!

"Awalnya salat tarawih. Setelah dites ternyata positif untuk kedua kalinya. Dulu sempat positif dan sudah sembuh, sudah vaksin juga, tapi ini positif lagi," ujarnya di depan Ganjar.

Dia mengaku bahwa saat salat tarawih antarjemaah memang tidak berjarak. Pram tidak menyangka bisa tertular Covid-19 meskipun sudah mengenakan masker dan tidak pernah melepas saat salat.

BACA JUGA: Pengetatan Mudik Jebol, Ganjar: Kami tidak Sedang Mengejar Penjahat, Ini Demi Anda Semua Sehat

"(Salatnya) tidak berjarak, saya pakai masker terus. Tapi Alhamdulillah kondisi saat ini baik-baik saja, tidak ada gejala," ungkapnya yang tinggal berdua dengan istri.

Ganjar mengatakan klaster tarawih di Perum RSS Sidokerto tersebut merupakan pembelajaran bagi lainnya. Meskipun sudah memakai masker tetapi kalau jarak jemaah tidak ada maka masih bisa tertular.

Klaster tarawih di Pati itu menjadi pelajaran sekaligus peringatan keras buat semuanya. Masyarakat tidak boleh abai mengenai protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

"Itu peringatan keras buat kita dan tidak boleh abai meski sudah divaksin atau memakai masker," katanya saat mengunjungi Perum RSS Sidokerto Pati di sela pantauan pos penyekatan Jalur Pantura Semarang-Pati.

Meski demikian, Ganjar tetap mengapresiasi upaya warga sekitar setelah kejadian tersebut. Salah satunya terkait penutupan akses masuk ke kompleks perumahan dengan membuat barikade dan saling kontrol di antara warganya.

"Di perumahan RSS Sidokerto ini masyarakat membuat barikade sendiri. Mereka menutup sendiri, mengontrol sendiri. Menurut saya Jogo Tonggo itu ya seperti ini. Sehingga bisa berjalan dengan baik dan masyarakat bisa saling jaga agar tidak tertular," katanya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler