jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan ada perbedaan data terbaru yang dirilis Satgas COVID-19 pusat.
Data itu menyebutkan dua daerah di Jateng yaitu Semarang dan Salatiga masuk zona merah lagi padahal, berdasarkan data pemprov Jateng saat ini adalah Kabupaten Brebes.
“Satgas pusat selalu berbeda dengan kami. Catatan kami yang terakhir kemarin Kabupatennya Brebes,” ucap Ganjar ditemui di kantornya, Rabu (5/5).
Ganjar menyebut kekeliruan juga terjadi beberapa kali seperti saat Satgas menyebut ada peningkatan kasus hingga soal angka kematian yang beberapa waktu lalu Jateng disebut tertinggi.
BACA JUGA: Pak Ganjar Beri 2.000 Bantuan untuk Warga Kota Semarang
“Kalau dari satgas kemarin catatan yang kami juga mengalami kenaikan itu datanya beda juga termasuk yang angka kematian, yang kemudian kami dikatakan tertinggi, setelah kami cek ternyata ada data inject,” ujarnya.
Terlepas dari itu, Ganjar meminta masyarakat untuk tidak kendor dan semakin ketat menjaga protokol kesehatan.
BACA JUGA: Tak Mau Kecolongan Lagi, Pak Ganjar Perintahkan Tutup Semua Jalur Tikus
Ganjar pun mendapat laporan salah seorang bupati yang mengizinkan event olahraga dan memintanya untuk menarik izin tersebut.
“Sekarang tidak ada yang dikecualikan, semua harus makin ketat. Ketika kemarin saya dapat laporan ada satu bupati mengijinkan event, maka segera harus tarik lagj izin itu,” tegasnya.
Sebagai informasi, Satgas Penanganan COVID-19 memperbarui data zona merah Corona. Per 2 Mei 2021, ada sedikit penurunan setelah ada peningkatan 3 kali lipat di pekan sebelumnya.
Mengutip data di situs covid19.go.id, total ada 14 daerah yang masuk zona merah pekan ini. Turun dibanding 19 kabupaten/kota pada periode pekan lalu.
Beberapa daerah di Jawa masuk lagi ke zona merah. Di antaranya Bandung Barat, Kota Tasikmalaya di Jawa Barat, serta Semarang, dan Kota Salatiga di Jawa Tengah. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia