jpnn.com, BALIKPAPAN - Seorang guru bernama Suwadi (51), warga Sepinggan Baru II, RT 16, Nomor 76, Balikpapan Selatan, Kaltim, dibunuh secara sadis menggunakan senjata tajam jenis mandau.
Lehernya digorok hingga nyaris putus. Pelaku pembunuhan adalah adik iparnya sendiri, Panji, 33.
BACA JUGA: Detik-detik Pak Guru Dibantai di Depan Anak dan Istrinya
Kabar duka ini mengagetkan para guru SMK 3 Balikpapan. Kepada Kaltim Post, Dedy Leliyadi mengatakan tak menyangka nasib buruk menemui rekan kerjanya tersebut.
“Beliau orang yang baik dan dekat dengan anak-anak. Kalau saya bilang wali kelas yang paling baik itu salah satunya beliau,” ujar guru SMK 3 Balikpapan itu.
BACA JUGA: Rohana Minta Dua Pembunuh Suaminya Harus Dihukum Mati
Hal itu karena Suwadi bisa menempatkan diri dan membaur bersama para siswanya. Bahkan, guru bahasa Indonesia tersebut kerap jadi tempat mencurahkan isi hati (curhat) oleh siswanya. Sementara di mata para guru, Suwadi adalah orang lurus yang tak suka neko-neko.
“Komunikasi dengan guru lainnya berjalan baik dan sudah seperti keluarga. Beliau memang orangnya tidak banyak ngomong. Ngomong seperlunya saja. Kalau ngobrol juga banyak senyum. Saya masih kaget, hari ini memang tidak sempat ketemu. Tapi kata teman-teman tadi beliau masuk seperti biasa,” pungkas guru Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan itu.
BACA JUGA: Takut Ditembak Mati, Dua pelaku Pembunuhan Menyerahkan Diri
Senada, Wakil Kepala Kesiswaan SMK 3 Balikpapan Adik Sujarno menyebut, Suwadi merupakan sosok yang sangat baik. Dia adalah wali kelas yang paling dekat dan perhatian dengan para siswanya.
Saking perhatiannya, Suwadi sering berkunjung ke rumah siswanya untuk mencari tahu ketika siswa tersebut ada masalah.
“Misalnya ada yang nilainya tiba-tiba turun, beliau datangi ke rumah dan konsultasi dengan orangtua anaknya langsung,” ujarnya.
Adik mengaku kaget dengan kabar duka yang begitu mendadak tersebut. Apalagi, pagi hari kemarin dia masih sempat berbincang dengan Suwadi.
“Beliau baru saja mendatangi salah satu siswanya yang sudah beberapa hari enggak masuk sekolah. Ternyata karena enggak punya uang saku. Makanya tadi (kemarin) diskusi dengan saya, karena saya yang pegang dana sosial. Rencananya mau diberi bantuan karena ada program bantuan untuk siswa yang orangtuanya kurang mampu,” tambahnya.
Hubungan Suwadi dengan para guru disebut juga sangat baik. “Beliau itu orangnya sangat sopan. Jadi kami juga nyaman dan enggak pernah punya masalah dengan guru-guru lainnya,” imbuhnya. Setelah mendengar kabar, pihaknya bersama para guru langsung mendatangi rumah duka. (*/rdh/rsh/rom/k8)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembunuh Hunaedi Tak Sadar Beraksi di Kompleks TNI AL
Redaktur & Reporter : Soetomo