jpnn.com, SUMENEP - Sekira pukul 00.00 WIB, Minggu (18/6) dini hari, H Umar Fadil, 48, warga asal Desa Tamansare, Kecamatan Dungkek, Sumenep, Jawa Timur ketahuan masuk ke rumah orang.
Rumah yang disasar kala itu adalah Kamaludin, warga Dusun Tengah, Desa Lapa Taman.
BACA JUGA: Masuk Rumah Orang Tengah Malam, Pak Haji Tewas Dihajar Massa
Kamaluddin pun berteriak maling. Teriakannya membuat warga mawas dan memburu Pak Haji.
Radar Madura (Jawa Pos Group), Senin (19/6) melaporkan, Pak Haji akhirnya ditemukan
Dia lantas diseret sekitar setengah kilometer ke arah barat rumah Kamaludin. Kedua tangannya diikat ke pohon mimba di selatan jalan raya Desa Lapa Taman.
Sambil diikat, banyak pukulan mendarat di kepala dan sekujur tubuh Pak Haji berbadan kekar itu. ”Dia (H Umar Fadil, Red) sempat melawan menggunakan pisau. Tapi, berhasil digagalkan oleh warga. Pisaunya lepas dari tangan dia,” kata seorang warga berinisial MF.
H Umar Fadil diketahui membawa sandal berbagai ukuran yang ditaruh di pinggangnya. Selain itu, dia membawa obeng dan tang.
Kemana polisi? Polisi sebenarnya sudah datang ke tempat kejadian perkara (TKP).
Namun aparat tak kuasa mengamankan Pak Haji yang diikat di pohon. Sebab waktu itu warga membeludak. Jika polisi mau mengamankan H Umar Fadil, harus ada perjanjian terlebih dahulu.
Yakni, jangan ada maling lagi di Desa Lapa Taman. Jika ada pencurian lagi, polisi harus mengganti.
Dengan kondisi seperti itu, polisi hanya berada di sekitar lokasi. Baru pada pukul 04.40, setelah diduga kuat H Umar Fadil tak bernyawa, polisi bersama tim medis membawanya ke RSUD dr H Moh. Anwar Sumenep. Sekitar pukul 09.00, jenazah dipulangkan ke rumah duka di Desa Tamansare.
Kapolsek Dungkek AKP Jaiman mengatakan, malam itu pihaknya dibantu personel dari polres datang ke TKP. Tapi tidak bisa berbuat banyak karena ada ribuan warga.
Polisi masih melakukan penyelidikan terkait aksi main hakim sendiri itu. ”Fokus olah TKP dulu,” katanya. (sid/hud/luq)
Redaktur : Tim Redaksi