jpnn.com, KENDARI - Rumah milik pasangan suami istri berinisial I (60) suami dan WL (55) istri di Desa Tanjung Tiram, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara, dibakar warga.
Suami istri itu diduga memiliki ilmu hitam 'parakang' (bisa berubah jadi hewan atau tumbuhan). Insiden pembakaran terjadi pada Minggu (2/1).
BACA JUGA: Jokowi ke Jateng Lagi, Lihat Tuh Siapa yang Mendampingi
Kapolsek Moramo Utara Iptu Gema Brajaksono mengatakan pihaknya telah memintai keterangan dari beberapa orang saksi.
"Untuk pelakunya sedang kami dalami, dan laporannya sudah masuk ke Satreskrim Polres Konsel. Namun sampai saat ini sudah ada beberapa saksi yang telah kami mintai keterangan," katanya melalui keterangan tertulisnya di Kendari, Rabu.
BACA JUGA: 4 Fakta Dugaan Pemerkosaan Mahasiswi UMY, Saat Begituan Pelaku Bilang yang Kuat
Meski begitu, Iptu Gema tidak menyebut secara terperinci berapa orang yang telah diperiksa terkait kasus pembakaran tersebut.
Sementara dalam kejadian pembakaran yang menghanguskan satu unit rumah tersebut, tidak menimbulkan korban jiwa.
"Kalau korban jiwa tidak ada, karena pada saat kejadian tersebut, Babinkamtibmas bergerak cepat membawa pemilik rumah ke polsek," jelasnya.
Pembakaran rumah di desa tersebut bermula ketika seorang warga Tanjung Tiram meninggal dunia.
Warga setempat menuding kematian warga tersebut dikarenakan praktik ilmu hitam.
"Pembakaran ini diduga dilakukan oleh beberapa orang. Ini terkait masalah sebelumnya, yaitu adanya dugaan beberapa warga bahwa yang bersangkutan (WL) menganut ilmu hitam (parakang)," jelasnya.
Sebelumnya, Kabag Humas Polres Konsel AKP Muslimin mengatakan pelaku pembakaran diduga dilakukan oleh sekelompok warga yang merupakan keluarga alhamarhumah WH yang meninggal dunia pada Kamis, 30 Desember 2021.
"Keluarga almarhum WH menganggap kematian keluarganya adalah WL yang diduga memiliki ilmu hitam (Parakang)," kataya.
Rumah kayu milik pasangan suami istri tersebut telah habis terbakar dan diperkirakan kerugian mencapai sekitar Rp 25 juta. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti