jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Ujang Komaruddin mengomentari soal Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan ikut berkecimpung di bisnis penyediaan alat tes PCR.
Dia mengatakan sudah menduga sejak beberapa bulan lalu kemungkinan adanya sejumlah menteri yang akan bermain di bisnis tersebut.
BACA JUGA: Jokowi Tunjuk Jenderal Andika jadi Calon Panglima TNI, Akan Ada Kekecewaan dari Angkatan Laut
"Ternyata dugaan saya benar, ada menteri-menteri Jokowi yang diduga menikmati hasil bisnis PCR tersebut," kata Ujang saat dihubungi JPNN.com, Kamis (4/11).
Dia mengaku curiga terkait adanya bisnis PCR. Sebab, kata dia, pemerintah menggratiskan vaksin untuk penanggulangan pandemi.
BACA JUGA: Kapolres Coret Foto Bripka Djogol di Depan Anak Buahnya, Suasana Sontak Hening
"Vaksin, kan, gratis. Masa iya PCR bayar. Ini saya curiga," kata dia.
Ujang mengatakan ini namanya tidak bermoral jika ada pejabat negara yang ikut bisnis PCR itu.
BACA JUGA: Maling Buka Medsos, Lihat Wajahnya Viral, Langsung Ciut
Oleh karena itu, Ujang pun mendesak agar Presiden Jokowi harus segera bertindak tegas dengan sejumlah menteri yang diduga ikut berkecimpung dengan bisnis tersebut.
"Jokowi mestinya mencopot atau mengganti menteri-menteri yang diduga ikut bisnis PCR tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Menko Marves, Jodi Mahardi membantah adanya keuntungan yang diambil Luhut Binsar.
Sebab, partisipasi Luhut melalui Toba Bumi Energi merupakan wujud bantuan yang diinisiasi oleh rekan-rekannya dari Grup Indika, Adaro, Northstar, dan lain-lain untuk membantu penyediaan fasilitas tes Covid-19 dengan kapasitas yang besar. (ddy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berita duka, Amiruddin Inoed Meninggal Dunia, Bupati Banyuasin Ikut Menguburkan
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Dedi Sofian